IDXChannel - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengatakan, pengetatan mobilitas dan larangan mudik membuat angka mudik lebaran mengalami penurunan. Namun, survei Kemenhub menunjukkan jumlah masyarakat yang akan melakukan arus balik cukup tinggi.
“Survei oleh Litbang Kemenhub memperkirakan mobilitas pergerakan puncak arus balik setelah 21 Mei mencapai 37% atau 2,6 juta orang. Oleh karena itu pemerintah terus mempertebal upaya pengendalian covid,” katanya dalam konferensi persnya, Selasa (18/5/2021).
Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah dengan pengetatan mobilitas melalui kewajiban penyertaan surat tes negatif covid 19 yang sampelnya diambil dalam kurun waktu 1 x 24 jam. Hal ini berlaku untuk seluruh moda transportasi mulai dari tanggal 18 sampai dengan 24 Mei 2021.
“Dan penggiatan kegiatan tes kesehatan secara acak di berbagai titik strategis. Pada dasarnya, kedua kebijakan ini telah tertuang dalam adendum SE Satgas No.13/2021 yang diresmikan sejak 21 April 2021,” ungkapnya.
Selain itu pengetatan juga disesuaikan dengan eskalasi kasus positif, kematian, dan keterisian tempat tidur di rumah sakit. Hal ini sebagaimana yang terjadi di Pulau Sumatera.