ECONOMICS

Menkes Sebut Kasus Omicron di RI Bisa Enam Kali Lipat Dibanding Varian Delta

Binti Mufarida 31/01/2022 15:14 WIB

Menkes Budi Gunadi menyebut, kasus covid di Indonesia lebih tinggi 3-6 kali lipat dibanding jumlah kasus varian delta.

Menkes Sebut Kasus Omicron di RI Bisa Enam Kali Lipat Dibanding Varian Delta (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Cepatnya Covid-19 varian Omicron menginfeksi diperkirakan akan membuat kasus covid di Indonesia lebih tinggi 3-6 kali lipat dibanding jumlah kasus varian delta.

Hal tersebut seperti diungkapkan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin. Menurutnya, puncak kasus Covid-19 akibat varian Omicron bisa 3 sampai 6 kali lipat dari varian Delta.

Jika di Indonesia pada puncak kasus akibat varian Delta mencapai 57.000 kasus per hari, Menkes menyampaikan bisa 3-6 kali lipat dikarenakan varian Omicron ini.

“Jadi kalau puncak kita dulu pernah 57.000 perhari, kita mesti siap-siap dan hati-hati dan waspada, tidak perlu kaget, kalau melihat di negara-negara lain itu bisa 2 kali sampai 3 kali di atas puncak Delta,” kata Menkes saat Konferensi Pers secara virtual, Senin (31/1/2022).  

Mengingat kata Menkes di Amerika, bahwa puncaknya sempat 800.000 per hari akibat Omicron dibandingkan dengan Delta 250.000 per hari. Di Perancis puncaknya sekarang masih terus naik di 360.000 kasus per hari dibandingkan dengan Delta 60.000 hari.

“Negara yang mirip dengan kita, Brasil sekarang juga masih naik di kisaran 190.000 per hari dibandingkan dengan puncaknya Delta 80.000 per hari. India sekarang 310.000 per hari dibandingkan Delta 380.000 per hari. Jepang 65.000 per hari sedangkan Delta 25.000 hari,” kata Menkes.

Menkes mengatakan pemerintah memprediksi puncak kasus akibat varian Omicron ini akan terjadi pada akhir Februari. “Kita masih belum tahu berapa puncaknya akan terjadi di Indonesia, yang perkiraan kami akan terjadi di akhir Februari,” ucapnya.

“Tapi tadi kami sudah sampaikan bahwa di negara-negara lain bisa 3 kali sampai 6 kali dibandingkan puncaknya Delta, dimana puncaknya Delta di Indonesia 57.000 kasus per hari,” tutup Binti. (RAMA)

SHARE