ECONOMICS

Menkeu Bicara Soal Nasib Jakarta Setelah Ibu Kota Pindah ke IKN

Michelle Natalia 08/12/2022 12:14 WIB

Dia meyakini perpindahan ini akan membawa tugas-tugas yang menantang.

Menkeu Bicara Soal Nasib Jakarta Setelah Ibu Kota Pindah ke IKN. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati bicara soal nasib Jakarta jika nanti ibu kota negara resmi pindah ke Kalimantan Timur. 

Presiden Joko Widodo (Jokowi), sebut dia, telah menekankan perpindahan ini bukanlah hanya sekadar proyek.

"Bukan hanya membangun sebuah kota baru, tapi soal mengubah pola pikir para pembuat kebijakan, orang-orang Indonesia, juga para pelaku bisnis untuk bisa menciptakan pembangunan Indonesia sentris yang nyata di luar Jakarta, terlebih ini sudah 77 tahun lamanya Jakarta sentris," ujar Sri dalam Workshop Recycling and Management of State Assets secara virtual di Jakarta, Rabu (8/12/2022).

Dia meyakini perpindahan ini akan membawa tugas-tugas yang menantang. Bukan hanya soal pembiayaan, tetapi juga aspek-aspek lain seperti lingkungan, sosial, strategis untuk pengembangan ekonomi di masa depan, serta bagaimana koneksi dari IKN ini akan terus dikembangkan.

"Sementara di saat yang sama, memastikan bahwa Jakarta tidak akan menjadi penyok ataupun menjadi kurang berharga. Karena suka atau tidak, berbicara soal Jakarta, ini bukan hanya soal gedung-gedung pemerintah, tetapi juga aktivitas pemerintah yang menarik banyak multiplier yang tidak boleh diremehkan," ungkap Sri.

Jakarta, kata Sri, juga akan didesain ulang, sehingga akan tetap terus hidup dan masih menjadi sumber pertumbuhan ekonomi yang kuat untuk Indonesia.

Salah satu aspek yang paling penting baginya adalah bagaimana cara menangani banyak gedung pemerintah ketika sudah mulai berpindah ke IKN. 

"Gedung-gedung itu sebenarnya hanya satu hal, sementara di pikiran kami di Kemenkeu, masih banyak hal-hal kompleks lainnya seperti siapa yang harus pindah duluan, berapa banyak yang berangkat duluan, juga soal perumahan mereka, keluarga mereka, sekolah bagi anak-anak mereka," papar Sri.

Ini bukan hanya soal berpindah kantor, karena di Kemenkeu kami punya 15 gedung, dan ini berarti di IKN kami harus membangun 15 gedung pula atau lebih sedikit dengan pola kerja yang baru," imbuhnya.

Sehingga, dia menekankan bahwa perpindahan IKN ini bukan hanya perkara gedung. 

"Tetapi juga orang-orangnya, dan banyak juga aspek lainnya, yaitu keluarga, pendidikan, kesehatan, dan kehidupan sosial. Ini area yang sangat penting bagi kita semua," pungkas Sri. (NIA)

SHARE