ECONOMICS

Menko PMK Ungkap Strategi Bangun SDM Unggul 

Binti Mufarida 01/11/2022 16:27 WIB

Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menegaskan mahasiswa wajib memiliki kemampuan berpikir kritis.

Menko PMK Ungkap Strategi Bangun SDM Unggul. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menegaskan mahasiswa wajib memiliki kemampuan berpikir kritis sebagai bekal untuk membangun sumber daya manusia (SDM) unggul dan berdaya saing.

“Sebagai mahasiswa, kalian tidak boleh tutup mata terhadap keadaan yang ada. Jika ingin ada perubahan, kalian harus terlibat di dalamnya. Apalagi kalian adalah aktivis,” ungkap Muhadjir dalam keterangan resminya, Selasa (1/11/2022).

Menurutnya, mahasiswa merupakan salah satu elemen dalam masyarakat yang bisa berperan lebih dalam pembangunan dan kemajuan Indonesia. Mahasiswa selalu disebut sebagai kaum intelektual. Mahasiswa pun memiliki kesempatan untuk memimpin dalam proses perubahan sosial.

Muhadjir mengatakan seiring dengan posisi mahasiswa dalam masyarakat atau negara, ada dua peran utama yang sepertinya selalu menjadi aktivitas mahasiswa selama ini. Pertama, sebagai kekuatan korektif terhadap penyimpangan yang terjadi dalam berbagai aspek kehidupan manusia.

Kedua, sebagai penerus kesadaran masyarakat terhadap isu-isu terkini dan kesadaran menerima alternatif-alternatif perubahan yang diajukan atau didukung oleh mahasiswa itu sendiri, sehingga masyarakat dapat berkembang ke arah yang lebih baik.

“Mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat, tidak boleh terlepas dari hubungan dialektis dengan struktur yang ada, baik sosial maupun politik. Karena itulah mahasiswa berperan sebagai agent of change (agen perubahan), moral force (kekuatan moral), iron stock (perangkat keras) suatu bangsa,” tuturnya.

Muhadjir pun berharap dengan diselenggarakannya Rakernas tersebut, diharapkan Dewan Perwakilan Mahasiswa mampu mewarisi cita-cita Kh Ahmad Dahlan dan tekad Ir. Soekarno. Adapun acara tersebut dihadiri oleh perwakilan dari 30 kampus.

“Harapannya dema tidak hanya formalitas normatif, tapi agar mampu mewarisi cita-cita dan tekad Kiai Ahmad Dahlan dan Ir. Soekarno,” tutupnya.


(SLF)

SHARE