Menperin Minta Instansi Kawal Belanja Produk Dalam Negeri di Pemerintahan Baru
Untuk 2024, sampai dengan 16 September 2024, K/L dan Pemda baru membelanjakan Rp483 Triliun untuk PDN.
IDXChannel - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mendorong instansinya mengawal belanja Produk Dalam Negeri (PDN) pada pemerintahan baru.
Untuk 2024, sampai dengan 16 September 2024, K/L dan Pemda baru membelanjakan Rp483 Triliun untuk PDN.
"Memang sudah melebihi target Perpres, namun capaian penggunaan produk dalam negeri baru mencapai 41,7 persen dari Rp1.159 triliun total nilai rencana belanja pengadaan yang diumumkan di Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SiRUP)," kata Agus melalui keterangan tertulis, Rabu (9/10/2024).
Menperin masih optimistis sisa anggaran bisa lebih banyak dioptimalkan untuk pembelian produk dalam negeri, terutama yang telah bersertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
"Masih ada waktu untuk mengejar belanja pengadaan PDN untuk tahun ini. Saya yakin hasil tahun ini akan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya mengingat Pokja Timnas P3DN yang dibantu oleh Tim P3DN masing-masing instansi sudah saling bersinergi untuk mengoptimalkan penggunaan produk dalam negeri," ujarnya.
Capaian realisasi belanja produk dalam negeri pada pengadaan barang dan jasa pemerintah tercatat terus bertambah secara signifikan, khususnya selama dua tahun terakhir. Bahkan, nilai realisasi per tahunnya sudah mencapai lebih dari 100 persen atau melampaui target dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Puji syukur kepada Allah SWT, target APBN dan APBD dari Bapak Presiden Joko Widodo sebesar Rp400 triliun untuk belanja produk Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi dari hasil produksi dalam negeri, sudah meningkat cukup signifikan," tuturnya.
Pada 2022, Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah telah membelanjakan Rp440,3 triliun untuk belanja PDN, yang melampaui target belanja PDN minimal Rp400 Triliun sesuai amanat Inpres Nomor 2 Tahun 2022.
Sedangkan pada tahun 2023, K/L dan Pemda telah membelanjakan Rp582,5 triliun untuk PDN atau naik 32,3 persen dari tahun sebelumnya.
(NIA DEVIYANA)