Menperin Sebut Pemerintah Sedang Siapkan Insentif untuk Industri Otomotif
Industri otomotif Indonesia tahun ini menghadapi momen sulit dengan menurunnya permintaan mobil baru.
IDXChannel - Industri otomotif Indonesia tahun ini menghadapi momen sulit dengan menurunnya permintaan mobil baru. Hal ini membuat target penjualan tahun ini harus direvisi dari 1,1 juta unit menjadi 850 ribu unit.
Ketua Umum Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) Yohannes Nangoi mengakui momen sulit dirasakan oleh seluruh produsen mobil. Bahkan, ia merasa momen sulit ini akan berlanjut pada tahun depan, mengingat ada rencana kenaikan pajak.
"Walaupun terjadi geliat sedikit perbaikan ekonomi yang berimbas pada ekonomi Indonesia pula, namun beberapa faktor masih menghambat pertumbuhan industri otomotif Indonesia. Seperti tingginya suku bunga serta adanya informasi mengenai rencana pertambahan pajak-pajak," kata Nangoi di Tangerang, Jumat (22/11/2024).
Seperti diketahui, pemerintah berencana menaikkan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) dari 11 persen menjadi 12 persen. Bahkan, ada rencana instrumen pajak kendaraan seperti bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) juga akan dinaikkan.
"Pertambahan nilai dan kemungkinan kenaikan bea balik nama kendaraan bermotor. Hal ini tentu akan mempengaruhi pertumbuhan industri otomotif yang sangat rentan mengalami perubahan harga," ujar Nangoi.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pun menyadari kesulitan industri otomotif di Indonesia tahun ini. Ia mengatakan pemerintah sedang menyiapkan insentif untuk industri otomotif mengingat pentingnya sektor otomotif bagi perekonomian Indonesia.
"Bukan hanya pasar sedang lesu, tapi BBNKB yang diatur dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 2022 juga berdampak negatif terhadap penjualan otomotif di Indonesia. Oleh sebab itu, salah satu prioritas dari program yang sekarang sedang dirumuskan itu adalah menyiapkan program-program insentif dan stimulus bagi industri otomotif," tutur Menperin.
(kunthi fahmar sandy)