ECONOMICS

Menteri Ekraf Dorong Kekayaan Intelektual Jadi Jaminan Utang ke Bank

Tangguh Yudha 05/11/2024 15:22 WIB

Menteri Ekraf berencana menjadikan kekayaan intelektual sebagai jaminan utang ke bank. Menurutnya, hal ini diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Menteri Ekraf Dorong Kekayaan Intelektual Jadi Jaminan Utang ke Bank. (Foto: Biro Pers Setpres)

IDXChannel - Menteri Ekonomi Kreatif (Ekraf), Teuku Riefky Harsya, berencana menjadikan kekayaan intelektual sebagai jaminan utang ke bank. Menurutnya, hal ini diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Dalam acara DFuturo Futurist Summit 2024 yang digelar di Jakarta pada Selasa (5/10/2024), Menteri Ekraf Teuku Riefky menyebut pihaknya tengah memperjuangkan gagasan tersebut agar benar-benar bisa diterima oleh semua pihak.

Upaya yang dilakukan dengan penerapan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2019 Tentang Ekonomi Kreatif dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 2022 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 24 Tentang Ekonomi Kreatif.

"Kami paham bahwa ini tidak semua atau belum semua bisa menerima atau mendukung hal ini. Tetapi kami sedang terus mengupayakan agar para stakeholder yang juga terkait dengan PP ini juga untuk mendukung apa yang sudah menjadi peraturan oleh pemerintah," kata Teuku Riefky.

"Ini merupakan harapan baru bagi para pelaku ekonomi kreatif untuk dengan mudah mengakses pembiayaan atau kredit dari lembaga keuangan. Melalui PP tersebut, pelaku Ekraf kini memiliki akses memilih untuk mengajukan pembiayaan dengan jaminan kekayaan intelektual," tuturnya.

Teuki Riefky berharap adanya undang-undang dan peraturan pemerintah tersebut ke depannya bisa menjadikan kekayaan intelektual sebagai jaminan bank sehingga masyarakat bisa terus menghasilkan karya yang pada akhirnya bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

Untuk diketahui, Teuku Riefky sebelumnya mengatakan bahwa sektor ekonomi kreatif memiliki potensi yang sangat besar. Saking besarnya, bisa menjadi tulang punggung perekonomian nasional sekaligus pendorong pertumbuhan ekonomi 8 persen.

Ia memaparkan sektor ekonomi kreatif di Indonesia hingga semester 1-2024 menunjukkan kinerja yang luar biasa, di mana nilai tambahan ekonomi kreatif diestimasi mencapai sekitar Rp749 triliun atau sekitar 55 persen dari target Rp1.300 triliun pada 2024.

"Artinya di pertengahan tahun ini sudah ada progres karena data akhir tahun baru kita dapat pada awal tahun depan. Sudah ada perkembangan yang cukup baik. Jadi pertengahan tahun kita sudah mencapai 55 persen," kata dia.

Lebih lanjut, Menteri Ekraf juga memaparkan bahwa nilai ekspor produk ekonomi kreatif sendiri pada pertengahan tahun sudah mencapai USD12 miliar atau sekitar 45 persen dari target USD27,5 miliar. Penyerapan tenaga kerja di sektor ini juga diklaim sangat positif.

"Nilai ekspor Ekraf didominasi oleh 4 sektor, yaitu fashion, kemudian kriya, kuliner, dan penerbitan. Dan penyerapan tenaga kerja Ekraf mengalami peningkatan setiap tahun. Tercatat 2023 menyerap sekitar 24,9 juta orang, artinya kemungkinan besar di akhir tahun ini sudah mendekati 26 juta," kata Menteri Ekraf.

"Ini hal yang luar biasa, ada harapan besar untuk sektor ini. Kita harus optimis dan kemudian kembali sektor ekonomi kreatif di Indonesia dengan dukungan inovasi yang cukup dan akses pendanaan. Itu bisa menjadi salah satu penyumbang pertumbuhan ekonomi 8 persen," ujar dia.

(Febrina Ratna)

SHARE