Menteri ESDM Beberkan Data Komoditas Mineral yang Dimiliki Indonesia
Menteri ESDM Arifin Tasrif membeberkan komoditas utama yang menjadi prioritas untuk dikembangkan.
IDXChannel – Keberadaan komoditas hasil tambang mineral dan batu bara di Tanah Air diyakini dapat memberikan manfaat bagi pertumbuhan ekonomi dan ketahanan industri nasional.
Di samping itu, dengan program hilirisasi yang sedang dijalankan, komoditas tambang sangat penting dalam mendukung transisi energi di dalam negeri.
“Pemerintah memiliki rencana hilirisasi mineral dan peningkatan nilai batu bara ke depan,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif di sela-sela Indonesia Mining Summit 2023 di Nusa Dua, Bali, Selasa (10/10/2023).
"Didukung besarnya potensi mineral dan batu bara, maupun tersedianya peluang pasar yang terbuka luas, serta kepastian kebijakan dan regulasi, pemerintah mendorong pelaku usaha agar berinvestasi pada hilirisasi mineral dan batu bara," imbuh dia.
Arifin menambahkan, dengan kekayaan sumber daya alam yang dimiliki, pemerintah berharap ke depan dapat menghasilkan strategi dan solusi dalam upaya pengembangan hilirisasi industri tambang di Indonesia.
Pada kesempatan tersebut, dia membeberkan beberapa komoditas utama yang menjadi prioritas untuk dikembangkan, antara lain nikel, alumunium, tembaga, timah, besi, serta emas, dan perak.
Khusus nikel, kata Arifin, Indonesia memiliki sumber daya sebesar 17,3 milliar ton dan cadangan 5 milliar ton. Kemudian, bauksit memiliki sumber daya sebanyak 6,21 milliar ton, dan cadangan 3,1 miliar ton.
Sedangkan komoditas tembaga dengan sumber daya 15,8 milliar ton dan cadangan 3 milliar ton. Sementara timah memiliki sumber daya 7,4 milliar ton dan cadangan 6,9 milliar ton.
Komoditas lain adalah besi dengan sumber daya 7,4 milliar ton dan cadangan 1,7 milliar ton. Komoditas emas memiliki sumber daya 16,45 milliar ton dan cadangan 3,9 milliar ton, sedangkan perak memiliki sumber daya 10,55 miliar ton dengan cadangan 3,12 miliar ton.
(RNA)