IDXChannel - Pemerintah mengatakan critical minerals menjadi pembicaraan seluruh pemimpin dunia berbagai blok. Baik di G20 maupun Uni Eropa (EU).
"Tetapi Indonesia memastikan bahwa dengan critical minerals, kita way ahead dari dunia. Ini adalah the next game changing daripada global. Karena kenapa? critical minerals itu menjadi kunci untuk renewable energy. Untuk baterai, tidak ada teknologi renewable tanpa baterai," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Musyawarah Anggota Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) 2023 di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (14/9/2023).
Airlangga menambahkan saat ini Indonesia sangat dipandang dalam kancah global, baik di tingkat ASEAN maupun di G20. Oleh karena itu, ini menjadi momentum untuk investasi kembali masuk.
"Dan yang bisa invest adalah the campion of the champion yang ada di ruang ini. Ini kan asosiasi emiten dari perusahaan terbesar, terbaik di sektornya masing- masing," kata Airlangga.
Untuk menjaga prospek ekonomi Indonesia agar semakin baik dan kuat, pemerintah telah mengimplementasikan berbagai strategi kebijakan, termasuk UndangUndang Cipta Kerja yang mencakup reformasi perizinan berusaha berbasis risiko, penguatan daya beli dan pengendalian inflasi, serta penguatan daya saing dan nilai tambah industri.
Kemudian, pemberdayaan UMKM, mendorong ekspor dan menjaga resiliensi sektor eksternal, peningkatan produktivitas SDM, pemerataan pembangunan dan konektivitas, serta peningkatan kerja sama internasional.
Dengan kondisi global masih mengalami tantangan bertingkat (cascade problem) seperti climate change dan El Nino, pemerintah tetap antisipatif untuk menjaga perekonomian Indonesia agar tetap stabil.
Di kuartal dua 2023, pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu tumbuh sebesar 5,17% (yoy) serta tingkat inflasi pada Agustus 2023 berada di level 3,27% atau berada dalam target sasaran 3% ± 1%.
Dia mengatakan, IMF maupun World Bank menilai bahwa Indonesia menjadi sebuah negara yang extraordinary dan ASEAN juga extraordinary, karena satu-satunya region yang pertumbuhannya di atas empat persen dan inflasi bisa ditekan rendah.
"Semua negara konsentrasi pada pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Alhamdulillah, Indonesia dua-duanya kita bisa tahan sehingga Indonesia dan ASEAN menjadi bright spot dalam pertumbuhan ekonomi dunia," tuturnya.
Persepsi risiko global pada pasar keuangan saat ini mulai membaik yang ditandai dengan indikator pasar keuangan global seperti VIX Index yang menggambarkan volatilitas pasar saham yang berangsur turun, sekaligus mengindikasikan bahwa pasar modal sedang dalam
tren yang membaik.
Sementara itu, kinerja pasar keuangan Indonesia juga relatif baik di tengah ketidakpastian global. Nilai tukar masih terapresiasi di tengah terdepresiasinya beberapa mata uang negara seperti Singapura (-1,6%), China (-5,3%), Jepang (-10,7%).