ECONOMICS

Menteri ESDM Buka Opsi Perpanjangan IUPK Freeport Indonesia, Begini Syaratnya

Atikah Umiyani/MPI 16/06/2023 18:50 WIB

IUPK Freeport Indonesia (PTFI) bakal berakhir pada 2041. Meski begitu, pemerintah mulai mengkaji opsi perpanjangan.

Menteri ESDM Buka Opsi Perpanjangan IUPK Freeport Indonesia, Begini Syaratnya. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) PT Freeport Indonesia (PTFI) bakal berakhir pada 2041. Meski begitu, pemerintah mulai mengkaji opsi perpanjangan untuk perusahaan tambang tersebut.  

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan pemerintah saat ini telah menyiapkan instrumen pendukung untuk proses perpanjangan IUPK PTFI yang masih akan berakhir 18 tahun mendatang tersebut.

"Ya, kita kan masih 2023, ini 2041 jadi masih 18 tahun lagi. Tapi perangkatnya kita siapkan, dengan catatan ada dulu evidence, iya cadangannya. Kalau disiapkan perangkatnya nanti investasi itu bisa jalan terus kemudian memberikan tambahan kesejahteraan," jelasnya.

Menurut Arifin, keputusan perpanjangan operasional PT Freeport Indonesia (PTFI) di Tanah Air tergantung seberapa banyak sisa cadangan mineral yang terkandung di wilayah kerja perusahaan di Papua.

"Dalam aturan yang berlaku, industri pertambangan yang terintegrasi dengan fasilitas pengolahan , selama dia memiliki jumlah cadangan yang cukup, (maka) bisa memperpanjang izinnya di Indonesia," terang Arifin ketika ditemui di kantornya, Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (16/6/2023).

Lebih lanjut, Arifin mengatakan pemerintah bersama Freeport hingga saat ini masih melakukan upaya eksplorasi lanjutan. Di samping itu mengembangkan industri hilirisasi mineral semaksimal mungkin untuk bisa menciptakan lapangan pekerjaan yang baru.

"Freeport ini termasuk dalam industri yang terintegrasi, nah untuk itu memang harus memastikan cadangannya ada tidak. Untuk memastikan itu mereka harus melakukan eksplorasi ini yang akan dilakukan," jelas dia.

Setelah itu, lanjut Arifin, akan diketahui hasil eksplorasi jumlah cadangan tersebut akan cukup berapa tahun. "Jadi diharapkan pada saat itu partner Indonesia sudah bisa memainkan peran yang lebih," sambungnya.

(FRI)

SHARE