ECONOMICS

Menteri ESDM Minta Percepatan Hilirisasi Mineral Segera Dilakukan

Rizky Fauzan 04/10/2022 14:10 WIB

Menteri ESDM mengakatan bahwa telah menginstruksikan kepada jajarannya untuk terus berupaya mengakselerasi hilirisasi mineral seiring dengan amanat UU.

Menteri ESDM Minta Percepatan Hilirisasi Mineral Segera Dilakukan (Ilustrasi)

IDXChannel - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengakatan bahwa telah menginstruksikan kepada jajarannya untuk terus berupaya mengakselerasi hilirisasi mineral seiring dengan amanat UU Nomor 3 Tahun 2020 tentang Minerba.

"Kita harus menjalankan amanah hilirisasi mineral secara optimal untuk memberikan nilai tambah bagi industri dan penyerapan tenaga kerja," kata Arifin dalam kegiatan Upacara Hari Jadi Pertambangan dan Energi ke-77 Tahun 2022, Selasa (4/9/2022).

Dia menuturkan, saat ini kebijakan ESDM diarahkan pada transisi energi yang berkelanjutan dan berkeadilan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi serta mendorong pengembangan industri

Adapun fokus utamanya adalah ketersediaan energi, melalui pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) secara maksimal, dengan harga yang terjangkau serta kegiatan yang ramah lingkungan.

"Upaya-upaya strategis tersebut akan memberikan dampak yang luas bagi perekonomian nasional, seperti peningkatan devisa dari investasi dan ekspor, serta penambahan jumlah serapan tenaga kerja," tuturnya.

Arifin juga meminta jajarannya beserta seluruh pemangku kepentingan untuk senantiasa beradaptasi dengan perkembangan sektor energi dunia yang bergerak cepat.

"Setiap insan ESDM diharapkan dapat meningkatkan kinerja melalui inovasi yang cepat, cermat, dan efektif," katanya.

Sebelumnya, Arifin menyatakan bahwa hilirisasi mineral tidak cukup hanya ketika bijih mineral diproses menjadi bahan setengah jadi.

Namun harus dikembangkan secara maksimal menjadi produk yang menjadi bahan dasar pada tahapan pelengkap atau paling akhir dalam pohon industri.

Dia menambahkan, Indonesia memiliki keunggulan dalam sumber daya alam khususnya cadangan mineral seperti nikel dan cobalt yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan baterai untuk kendaraan listrik yang ramah lingkungan.

Keunggulan ini dapat diproses hingga produk akhir untuk mendukung transisi pembangunan energi berbasis fosil dengan menjadikan energi yang bersih untuk masa depan.

(NDA) 

SHARE