Menteri PU Dorong Operator Tol Gunakan Weight in Motion untuk Deteksi Truk ODOL
Menteri PU mendorong Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk memperluas penggunaan Weight in Motion (WIM) untuk mendeteksi truk ODOL.
IDXChannel - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mendorong Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk memperluas penggunaan Weight in Motion (WIM). Teknologi itu akan secara otomatis mendeteksi operasional truk yang over dimension over load (ODOL).
Dody mengatakan, lewat deteksi dini, operator jalan tol bisa dengan segera melakukan penindakan. Sehingga meminimalisir risiko kecelakaan dan kerusakan jalan akibat truk yang kelebihan muatan.
"Kami juga ikut menyusun rancangan SKB (Surat Keputusan Bersama) 6 Menteri dan lembaga terkait pendekatan hukum tentang kendaraan Over Dimension dan Overloading. Dalam SKB ini, kami berperan untuk meningkatkan pendataan, pengawasan, dan penindakan angkutan pada jalan tol yang terintegrasi secara digital," ujarnya dalam Rapat Panitia Kerja (Panja) bersama Komisi V DPR RI, di Jakarta, Rabu (24/9/2025).
Berdasarkan data pada 2024, lanjut Dody, rata-rata 19,27 persen kendaraan non-Golongan I yang melintas di ruas tol yang dikelola PT Jasa Marga terdeteksi overload, atau sekitar 3.074 kendaraan per hari.
Selanjutnya untuk ruas Tol Trans Sumatera yang dikelola BUJT PT Hutama Karya pada periode 2023–2024, kendaraan ODOL Golongan II tercatat sebesar 5,5 persen, Golongan III sebesar 41,8 persen, Golongan IV sebesar 28,5 persen, dan Golongan V sebesar 26,1 persen.
"Dampak utama dari kendaraan ODOL di jalan tol di antaranya, mempercepat kerusakan jalan, menambah waktu tempuh, menaikkan biaya pemeliharaan, meningkatkan risiko kecelakaan, dan juga memperburuk polusi udara," tuturnya.
Ia menambahkan, saat ini secara nasional panjang jalan tol yang operasional di Indonesia mencapai 3.111,28 kilometer yang dikelola oleh 53 BUJT pada 75 ruas jalan tol yang tersebar di Pulau Sumatera sepanjang 1.104,42 kilometer, Pulau Jawa sepanjang 1.838,06 kilometer, Pulau Bali sepanjang 10,07 kilometer, Pulau Kalimantan sepanjang 97,27 kilometer, dan Pulau Sulawesi sepanjang 61,45 kilometer.
"Bagi kami Kementerian Pekerjaan Umum, jalan tol bukan hanya sekadar infrastruktur fisik, Tapi merupakan simbol kehadiran negara. Jika standar pelayanan kita jaga, maka yang kita dapatkan bukan hanya konektivitas antar wilayah, tapi juga kepercayaan rakyat kepada negara," kata dia.
(Febrina Ratna Iskana)