ECONOMICS

Menteri Teten Dukung Koperasi Petani Dirikan Pabrik Olahan Kelapa Sawit Sendiri

Advenia Elisabeth/MPI 02/07/2022 01:27 WIB

para petani sawit mengeluhkan harga minyak kelapa sawit yang merosot tajam usai dibukanya kembali keran ekspor sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO).

Menteri Teten Dukung Koperasi Petani Dirikan Pabrik Olahan Kelapa Sawit Sendiri (foto: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (MenKopUKM), Teten Masduki, mendukung berdirinya pabrik pengolahan kelapa sawit, minyak goreng hingga minyak makan merah oleh koperasi petani sawit di Kabupaten Agam, Sumatra Barat.

”Saya harapkan jika pabrik ini terbangun, maka kita akan lebih mampu menjaga suplai minyak goreng di masyarakat,” ujar Teten, dalam keterangan resminya, Jumat (1/7/2022).

Pernyataan tersebut disampaikan Teten usai berdiskusi langsung dengan para petani sawit dan Pengurus Koperasi Unit Desa (KUD) Tiku V Jorong, di Kabupaten Agam, Padang. Dalam pertemuan tersebut, para petani sawit mengeluhkan harga minyak kelapa sawit yang merosot tajam usai dibukanya kembali keran ekspor sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO).

Dengan penurunan tajam tersebut, praktis menggerus pendapatan yang bisa dikumpulkan para petani kelapa sawit untuk menghidupi keluarganya.

“Pak Menteri, harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit masih anjlok. Kami mohon dukungannya supaya pabrik segera dibangun, sehingga kelapa sawitnya bisa kita olah menjadi minyak goreng. Kami ingin ada aktivitas lanjutan dari turunnya harga TBS yang menekan pendapatan. Kami juga minta agar ada bantuan pembiayaan ke petani lewat koperasi,” keluh salah satu petani yang turut dalam dialog.

Menjawab hal itu, Teten mengatakan bahwa pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit oleh koperasi ini sangat penting, termasuk bagi kelangsungan bisnis KUD Tiku V Jorong sendiri.

“Supaya petani tak lagi bergantung kepada pabrikan industri besar, dan petani mampu memproduksi sendiri," ungkap Teten.

Jika KUD Tiku V Jorong nantinya benar-benar mampu membangun pabrik pengolahan kelapa sawit sendiri, Teten yakin suplai minyak makan di kalangan masyarakat akan lebih terjaga. Hal ini sangat solutif di tengah kelangkaan dan melambungnya harga seperti yang beberapa waktu terakhir sempat terjadi.

Teten mengungkapkan, saat ini Kemenkop UKM sedang menginisiasi pilot project program Hilirisasi Produk Sawit Rakyat melalui inovasi minyak makan merah, sebagai functional product (food dan non food) melalui koperasi. 

Dalam program itu digunakan teknologi produksi sederhana untuk mengolah CPO, hingga dapat menghasilkan produk akhir berupa minyak makan merah yang lebih sehat dari minyak goreng komersil karena mempertahankan fitonutrien-nya (Vit A, Vit E dan Squalene). 

"Bahkan dapat mengatasi gizi buruk atau stunting pada anak, serta produk sampingannya dapat dikembangkan menjadi bahan baku kosmetik dan sabun," katanya.

Untuk itu, Teten menyatakan bahwa strategi yang dilakukan yaitu pendampingan kelembagaan koperasi. "Selain itu perluasan akses pembiayaan untuk koperasi melalui LPDB-KUMKM sebagai modal kerja berkolaborasi dengan BPD-PKS, untuk modal investasi dan BRI dengan skema KUR Klaster bagi kelompok petani," ungkap Teten.

Kemudian bersama Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Kota Medan, telah dilaksanakan pilot plant teknologi minyak makan merah (yang didemokan pada 9 Juni 2022). 

"Adanya inovasi minyak makan merah ini akan mewujudkan kemandirian sawit rakyat melalui hilirisasi produksi sawit dari TBS ke CPO, dan dari CPO ke minyak makan merah oleh koperasi untuk meningkatkan nilai tambah petani sawit," papar Teten.

Diharapkannya, inisiasi ini dapat berjalan dengan baik, karena tahapan diawali dengan adanya inovasi, kemudian terbangunnya kolaborasi, yang selanjutnya ada akselerasi dari berbagai pihak, sehingga dapat memberikan hasil sesuai yang  diharapkan bersama.

"Maka dari itu saya mengajak KUD Tiku V Jorong untuk mengolah kelapa sawit jadi CPO dan minyak makan merah secara mandiri. Saya sudah bicara dengan Pak Mentan (Syahrul Yasin Limpo) agar juga bisa menyediakan bibit tanaman bersertifikat, sehingga produk yang dihasilkan berkualitas. Ada teknologinya di Medan bagaimana kelapa sawit CPO ini menjadi minyak makan merah," tegas Teten. (TSA)

SHARE