ECONOMICS

Minyak Goreng Subsidi Langka, DPR Sebut Kolaborasi Belum Berjalan dengan Baik

Anggie Ariesta 30/01/2022 19:44 WIB

Kelangkaan yang terjadi apda minyak goreng subsidi di ritel modern masih berlangsung. Kondisi ini dinilai cukup masyarakat menengah ke bawah.

Minyak Goreng Subsidi Langka, DPR Sebut Kolaborasi Belum Berjalan dengan Baik. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kelangkaan yang terjadi apda minyak goreng subsidi di ritel modern masih berlangsung. Kondisi ini dinilai cukup memukul masyarakat menengah ke bawah, di mana usaha maupun kehidupannya masih bergantung dengan keberadaan komoditas tersebut.

Anggota Komisi VI DPR RI, Rieke Diah Pitaloka meminta adanya langkah percepatan dari hulu ke hilir guna menurunkan kembali harga minyak goreng agar roda perekonomian dapat kembali berjalan dengan normal, salah satunya dengan pengelolaan sistem tata niaga penjualan minyak goreng yang lebih tertata.

“Terkait harga minyak satu harga ini merupakan langkah percepatan, pada saat pertemuan di Komisi VI, kita bersama sedang berupaya dengan mitra kementerian sebagai mitra kita," tutur Rieke dalam keterangan resminya, dikutip Minggu (30/1/2022).

Untuk itu, menurut Rieke perlu adanya dukungan kepada PT Perkebunan Nusantara (PTPN) group sebagai salah satu BUMN yang bergerak di sektor perkebunan, khususnya perkebunan kelapa sawit, yang dimana menjadi salah satu produsen bahan baku minyak goreng.

"Mungkin kedepannya kita akan terus dorong termasuk melalui FGD (Focus Group Discussion) atau rapat panja untuk tata niaga dari minyak goreng itu sendiri,” sambung politisi PDI-Perjuangan itu.

Rieke menilai perlu adanya tindakan yang lebih terukur dalam hal ini mengetahui kondisi kapasitas produksi dari PTPN dalam penyediaan Crude Palm Oil (CPO) sebagai bahan baku utama minyak goreng.

“Karena diakui pemerintah belum ada integrasi yang cukup baik antara industri hulu dari CPO dan industri minyak goreng. Sehingga bisa terjadi kolaborasi, termasuk penentuan dari harga CPO yang bisa lebih memberikan support dan optimisme dari industri nasional kita,” ujar legislator dapil Jawa Barat VII tersebut.

Sebelumnya, harga minyak kemasan menembus angka Rp38 ribu per liter. Kenaikan ini dipicu oleh ekspor sawit hingga pasokan untuk produksi minyak curah dalam negeri yang sempat terganggu.

Untuk menekan harga minyak goreng yang terlampau tinggi, pemerintah telah melakukan operasi pasar minyak goreng murah di beberapa daerah dengan menetapkan skema satu harga yakni Rp14 ribu per liter untuk membantu masyarakat mendapatkan minyak goreng yang lebih terjangkau. (TYO)

SHARE