ECONOMICS

Miris, 15 Persen Rakyat Indonesia Belum Terakses Air Bersih

Giri Hartomo 19/02/2021 18:15 WIB

Sebanyak 15% masyarakat Indonesia. Itulah data yang diungkapkan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati.

Miris, 15 Persen Rakyat Indonesia Belum Terakses Air Bersih. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Sebanyak 15% masyarakat Indonesia. Itulah data yang diungkapkan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati.

Atas alasan itu, pemerintah terus mendorong penyediaan akses air bersih dan sanitasi bagi masyarakat. Salah satunya dengan pembangunan proyek Sistem Pelayanan Air Minum (SPAM).

Meskipun proyek SPAM terus digenjot, namun pekerjaan rumah yang ada harus segera diselesaikan. Sebab, 15% masyarakat Indonesia yang belum mendapatkan layanan sumber air minum yang layak. 

Jika dilihat berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), masyarakat yang memiliki akses terhadap pelayanan sumber air minum laik dan berkelanjutan memang terus meningkat persentasenya. Di mana pada 2017 mencapai 62,75%; menjadi 65,28% di 2018; dan mencapai 84,91% di 2019.

"Ini suatu peningkatan yang luar biasa, namun tidak berarti kita puas. Karena berarti masih ada 15% rakyat kita yang belum mendapatkan layanan sumber air minum yang laik dan berkelanjutan," ujarnya dalam acara penandatanganan KPBU SPAM Regional Jatiluhur I," kata Sri Mulyani, Jumat (19/2/2021).

Menurut Sri Mulyani, air bersih menjadi kebutuhan dasar yang sangat penting bagi masyarakat. Bahkan, PBB dalam hal ini melalui resolusi Nomor 64 Tahun 2010 menyatakan secara eksplisit bahwa hak atas air dan sanitasi adalah bagian dari hak asasi manusia. 

Penyediaan akses air bersih ini juga diantur dalam Undang-undang dasar 1945. Di mana disebutkan dalam pasal 28h ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945 juga disebutkan bahwa setiap orang berhak sejahtera lahir dan batin dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat.

"Jadi dalam hal ini pemerintah Indonesia terus berupaya untuk membangun dan menyediakan air bersih serta sanitasi, terutama bagi seluruh warga negara yang belum bisa mendapatkan akses," jelasnya.

Eks Direktur Pelaksana Bank Dunia itu juga menjelaskan, air bersih dan sanitasi menjadi sangat penting. Sebab, kedua hal tersebut berhubungan dengan kesejahteraan dan kualitas hidup dasar dari seluruh warga negara Indonesia.

"Pak Basuki tahu betul, saya dari semenjak menjadi Menteri Keuangan lagi satu tim di dalam kabinet dengan Pak Basuki, saya termasuk yang terus-menerus sering menanyakan mengenai sanitasi dan air, karena ini dengan kualitas banyak kehidupan rumah," kata Sri Mulyani. (TYO)

SHARE