Modal Ventura Suntikan Dana ke 104 Start Up di Indonesia pada Semester I 2021
Sebanyak 104 start up Indonesia yang memperoleh pendanaan sepanjang enam bulan pertama di tahun 2021.
IDXChannel – Perusahaan modal ventura getol suntikan dana kepada start up di Indonesia selama masa pandemi. Tercatat, 104 start up Indonesia yang memperoleh pendanaan sepanjang enam bulan pertama di tahun 2021.
Sekjen Asosiasi Modal Ventura dan Startup Indonesia (Amvesindo) Eddi Danusaputro mengatakan, pada dasarnya modal ventura jika melakukan investasi kepada start up memang untuk jangka panjang. Sebab, investasi yang dilakukan tidak sama seperti membeli saham di pasar modal atau aset lainnya.
“Investasi di start up itu kan mayoritas 3 – 5 tahun atau bahkan 7-8 tahun. Jadi, modal ventura ya long term player. Oleh sebab itu, saya tidak heran kalau appetite-nya itu masih tinggi. Karena kita melihatnya mungkin tidak 5 bulan ke depan, tapi 5 tahun ke depan gitu ya start up mana yang prospek,” katanya dalam Power Breakfast IDX Channel, Jumat (15/10/2021).
Eddi menjelaskan, selama pandemi banyak investor yang melihat perkembangan dari start up-start up yang ada. Adapun kenyatannya, banyak start up yang tidak hanya bertahan namun justru mengalami kenaikan pada bisnisnya. Hal ini menyebabkan trend suntikan modal ventura ke start up semakin berkembang.
“Selama pandemi ini banyak investor yang melihat-lihat start up mana yang bertahan selama pandemi ini. Dan kenyataannya tidak hanya bertahan, justru beberapa start up itu selama pandemi bisnisnya naik. Mungkin mau disebut “diuntungkan oleh pandemi” kurang pas, tapi kenyataannya memang begitu,” jelas dia.
Lanjut dia, di tahun 2020 memang terjadi penurunan yang disebabkan pandemi. Namun, seiring dengan adanya pemulihan ekonomi, investor sudah lebih nyaman untuk melakukan investasi.
“Di 2020 ada penurunan itu karena pandemi, tapi lebih terutama karena memang kita susah berinteraksi. Seiring dengan pemulihan ekonomi, investor sudah lebih nyaman untuk melakukan investasi. Itu sebabnya masih sehat angka-angka investasi ke start up di Indonesia,” ucap Eddi. (TIA)