ECONOMICS

Mulai Januari 2022, Australia Akan Tawarkan Suntikan Covid-19 kepada Anak 5-11 Tahun

Kunthi Fahmar Sandy 10/12/2021 15:35 WIB

Australia akan mulai memberikan vaksin COVID-19 untuk anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun mulai 10 Januari

Mulai Januari 2022, Australia Akan Tawarkan Suntikan Covid-19 kepada Anak 5-11 Tahun (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Australia akan mulai memberikan vaksin COVID-19 untuk anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun mulai 10 Januari, kata Perdana Menteri Scott Morrison pada Jumat. 

"Ini akan menjadi berita gembira bagi jutaan keluarga di seluruh negeri yang menginginkan kesempatan bagi anak-anak mereka untuk divaksinasi," kata Morrison dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Reuters, Jumat (10/12/2021). 

Setelah meninjau data klinis dari Kanada, kelompok penasihat vaksinasi negara itu merekomendasikan interval delapan minggu antara dua dosis, yang dapat dipersingkat menjadi tiga minggu jika ada wabah. 

Dosis Pfizer akan diberikan pada fase awal, sementara regulator menilai kesesuaian suntikan Moderna. Keputusan diharapkan dalam beberapa minggu mendatang. 

Keputusan itu muncul ketika Australia berupaya mempercepat peluncuran suntikan booster setelah menjadi salah satu negara yang paling banyak divaksinasi di dunia terhadap COVID-19, menginokulasi hampir 90% populasinya di atas 16 tahun dengan dua dosis.  

Sekitar 70% anak-anak berusia 12 hingga 15 tahun telah divaksinasi lengkap. 

Pihak berwenang pun telah mendesak orang-orang untuk mengambil suntikan booster yang khawatir tentang varian Omicron baru yang lebih menular di tengah peningkatan infeksi yang stabil di Sydney, kota terbesar di Australia. 

Negara bagian New South Wales, yang mencakup Sydney, melaporkan 516 kasus baru pada hari Jumat, kenaikan terbesar dalam dua bulan. 

Sebagian besar disebabkan oleh varian Delta tetapi jumlah infeksi Omicron telah meningkat sejak Australia melaporkan kasus pertamanya sekitar dua minggu lalu. Sekitar 50 kasus telah terdeteksi sejauh ini, mayoritas di Sydney. 

Australia telah melaporkan sekitar 225.000 kasus COVID-19 dan 2.084 kematian, jauh lebih sedikit daripada banyak negara yang sebanding.

(SANDY)

SHARE