Neraca Dagang Jatim Defisit USD4,28 Miliar, Apa Penyebabnya?
Ekspor migas pada Juni 2022 mencapai USD122,35 juta atau turun 11,07 persen dibanding Mei 2022. Nilai tersebut turun 29,35 persen dibandingkan Juni 2021.
IDXChannel - Selama Januari-Juni 2022 atau semester I, neraca perdagangan Jawa Timur (Jatim) mengalami defisit sebesar USD4,28 miliar.
Hal ini akibat defisit pada sektor migas sebesar USD3,56 miliar dan sektor nonmigas sebesar USD 0,72 miliar.
Kondisi ini membuat kedua sektor tersebut perlu peningkatan kinerja agar neraca perdagangan Jatim secara kumulatif berubah menjadi surplus di periode berikutnya.
"Selain itu perlu diupayakan untuk menekan atau mengurangi defisit dari sektor migas," kata Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Umar Sjaifudin dalam rilisnya, Sabtu (16/7/2022).
Neraca perdagangan Jatim selama bulan Juni 2022 juga mengalami defisit sebesar USD1,16 miliar. Defisit ini disebabkan karena defisit nilai perdagangan pada sektor migas sebesar USD823,17 juta. "Demikian juga di sektor nonmigas mengalami defisit nilai perdagangan sebesar USD341,00 juta," imbuh Umar.
Pada Juni 2022, nilai ekspor Jatim mencapai USD2,02 miliar atau naik 9,47 persen dibanding Mei 2022. Namun, dibandingkan Juni 2021 turun sebesar 1,61 persen. Ekspor nonmigas pada Juni 2022 mencapai USD1,90 miliar atau naik 11,12 persen dibanding Mei 2022. Dibandingkan Juni 2021 naik 0,94 persen.
Ekspor migas pada Juni 2022 mencapai USD122,35 juta atau turun 11,07 persen dibanding Mei 2022. Nilai tersebut turun 29,35 persen dibandingkan Juni 2021.
Sedangkan nilai impor pada Juni 2022 mencapai USD3,19 miliar atau naik 23,04 persen dibanding Mei 2022. Nilai tersebut dibandingkan Juni 2021 naik 40,26 persen. Impor nonmigas pada Juni 2022 mencapai USD2,24 miliar atau naik 15,24 persen dibandingkan Mei 2022. Nilai tersebut dibanding Juni 2021 naik 18,40 persen.
Impor migas pada Juni 2022 mencapai USD 0,95 miliar atau naik 46,57 persen dibanding Mei 2022. Nilai tersebut naik 149,52 persen jika dibandingkan Juni 2021.
Selama Januari-Juni 2022, ekspor nonmigas ke negara ASEAN sebesar USD2,27 miliar atau 19,98 persen dari total ekspor Jatim pada periode tersebut. Malaysia menjadi tujuan utama dengan nilai ekspor nonmigas mencapai USD971,07 juta. Ekspor nonmigas ke Uni Eropa pada periode tersebut mencapai USD989,22 juta dengan kontribusi sebesar 8,72 persen.
Sementara itu, tiga negara utama penyumbang impor ke Jatim pada periode Januari-Juni 2022 masih didominasi oleh Tiongkok dengan nilai impor sebesar USD3,33 miliar atau dengan kontribusi sebesar 27,62 persen. Disusul Amerika Serikat sebesar USD799,51 juta dengan kontribusi 6,63 persen dan dari Thailand sebesar USD 683,37 juta atau dengan kontribusi sebesar 5,66 persen.
(SAN)