Nilai Yuan Terus Merosot, Bank Sentral China Tahan Suku Bunga Pinjaman
Bank of China memutuskan untuk mempertahankan suku bunga pinjaman mereka di bulan ketiga.
IDXChannel - Bank of China memutuskan untuk mempertahankan suku bunga pinjaman mereka di bulan ketiga. Langkah ini diambil langkah pelonggaran bank sentral terhadap nilai yuan yang melemah sekaligus mengurangi biaya pinjaman.
"Suku bunga kredit satu tahun dipertahankan pada 3,7 persen," terang manajemen People's Bank of China (PBOC), dikutip dari Bloomberg, Rabu (20/04/2022).
Hanya 9 dari 15 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg memperkirakan kebijakan pemotongan ini. Suku bunga lima tahun referensi untuk kredit jangka panjang termasuk hipotek juga tidak berubah di 4,6 persen.
Tentunya ruang lingkup ini untuk pelonggaran lebih lanjut karena yuan terus melemah dalam menghadapi kenaikan suku bunga AS. Suku bunga yang lebih rendah tentunya mengurangi daya tarik aset China bagi investor asing.
Hal ini memicu arus keluar dan menambah tekanan ke bawah pada Yuan. Perdagangan mata uang China di luar negeri melemah pada hari Selasa terbesar sejak Juli karena imbal hasil Treasury AS yang melonjak.
Analis telah memperkirakan penurunan LPR setelah bank sentral mengambil beberapa langkah baru-baru ini untuk meningkatkan likuiditas dan meringankan biaya pendanaan bagi pemberi pinjaman dalam upaya untuk memacu pinjaman dan pertumbuhan ekonomi.
"PBOC sendiri mengatakan bahwa likuiditas cukup, jadi tidak akan banyak berpengaruh pada kebijakan moneter dan itu meninggalkan lebih banyak ruang kebijakan untuk sisi fiskal," Katanya dalam sebuah wawancara di Bloomberg TV, dikutip dari Bloomberg, Rabu (20/04/2022).
Namun, beberapa ekonom mengatakan langkah-langkah itu tidak cukup untuk memberikan insentif kepada bank-bank untuk menurunkan suku bunga pinjaman acuan mereka bulan ini. (TYO/TIRTA)