OJK DIY Sebut Besaran Kredit UMKM Nyaris Samai Sektor Lain
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengungkapkan kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di wilayah mereka alami pertumbuhan.
IDXChannel - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengungkapkan kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di wilayah mereka mengalami pertumbuhan. Bahkan, komposisinya sudah mendekati angka kucuran kredit untuk sektor yang lain.
Kepala Perwakilan OJK DIY, Parjiman mengungkapkan pada 2023 ini kredit untuk UMKM terus mengalami pertumbuhan. Di mana setiap bulannya komposisi untuk UMKM sudah kian mendekati kredit untuk non UMKM bahkan di akhir triwulan I tahun ini sudah nyaris sama.
Dia menyebut di Januari 2023 kemarin kredit UMKM sudah mencapai Rp 25,75 miliar sementara untuk non UMKM ada di angka Rp 27,909 miliar. Jika diperbandingkan maka jumlah kredit UMKM mencapai 47,99 persen sementara non UMKM 52,01 persen
"Kredit UMKM kita memang semakin membaik,"kata dia saat gathering dengan awak media.
Di Februari, dia mencatat jumlah kredit untuk UMKM sedikit meningkat dibanding bulan sebelumnya. Di mana sudah mencapai Rp 25,895 miliar dan non UMKM juga meningkat tipis Rp 27,914 miliar. Jika disandingkan maka komposisi kredit UMKM sudah 48,12 persen dan non UMKM 51,88 persen.
Sementara pada Maret 2023 kinerja UMKM terus membaik di mana angka kreditnya meningkat menjadi Rp 26,855 miliar. Sementara untuk kredit non UMKM pihaknya mencatat justru mengalami sedikit penurunan daripada bulan sebelumnya yaitu sekira Rp 27,594 persen.
"Jadi sudah 49,32 persen untuk UMKM dan non UMKM 50,68 persen,"ungkap dia.
Secara umum kredit UMKM perbankan selama 2023 di DIY tumbuh sebesar 11,05 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Dan d Februari 2023 kemarin naik 8,27 persen. Tak hanya itu rasio Net Performance Loan (NPL) atau gagal bayar turun 4,5 persen.
Pihaknya mencatat pembiayaan UMKM perbankan di DIY memang masih didominasi oleh perbankan konvensional dibanding syariah. Di mana untuk konvensional sendiri sudah mensuport 93,27 persen dan syariah 6,73 persen.
"Sejak tahun 2021 pertumbuhannya memang bagus. Dari triwulan I tahun 2021 naik terus kemudian mengalami penurunan sejak triwulan ketiga tahun 2023 dan sedikit naik di Maret 2023 kemarin,"terangnya
Parjiman menambahkan ada 18 sektor UMKM yang dibiayai oleh perbankan. Namun 5 sektor terbesar adalah bukan lapangan usaha sekira 34,45 persen, Perdagangan besar dan Eceran 24,63 persen, Industri Pengolahan 8,39 persen, penyedia akomodasi makan minum 6,32 persen dan jasa kemasyarakatan sosial budaya 6,06 persen (WHY)