Pakar Kesehatan Jelaskan Perbedaan Gejala Varian Covid-19 dengan Flu Biasa
Perkembangan kasus COVID-19 saat ini, memicu sejumlah pertanyaan di tengah-tengah masyarakat.
IDXChannel - Perkembangan kasus COVID-19 saat ini, memicu sejumlah pertanyaan di tengah-tengah masyarakat. Salah satunya, apakah berbeda gejala varian Omicron dengan flu biasa?.
Menurut dokter umum, menerangkan gejala pada COVID-19 dengan flu biasa, pada dasarnya sama. Sehingga secara umum masyarakat tidak dapat membedakannya.
Dia mengatakan untuk mengetahui lebih jelas apakah gejala yang dialami merupakan COVID-19 varian Omicron atau lainnya atau flu membutuhkan pengecekan lebih lanjut. Dalam hal ini, ia mengatakan testing COVID-19, seperti PCR atau Antigen dapat memastikan seseorang terkena virus atau tidak.
"Secara umum gejala omicron atau varian COVID-19 yang lainnya dengan flu biasa itu kurang lebih sama," ujar dr Adam Prabata dalam akun Instagram pribadinya @adamprabata, Kamis (3/3/2022)
Lebih lanjut, ia mengatakan sejumlah gejala yang biasa timbul, seperti demam, kelelahan, batuk, pilek atau nyeri tenggorokan. dll. Dokter Adam juga menegaskan, belum bisa dipastikan seseorang mengalami gejala tersebut, sudah pasti terkena COVID-19 atau varian Omicron.
Menurutnya, ada bakteri atau virus lainnya bisa menyebabkan seseorang mengalami batuk,Pilek/Flu. Sehingga meng-klaim tanpa bukti hasil testing COVID-19, seseorang tidak bisa dinyatakan positif atau terinfeksi virus COVID-19 atau varian Omicron.
"Karena masih ada varian lainnya atau ada virus dan bakteri penyebab infeksi saluran pernafasan," jelasnya
Di sisi lain, hal tersebut juga diungkapkan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Reisa Broto Asmoro, bila terjadi gejala ringan perlu melakukan testing Covid-19 dengan swab antigen. Tujuannya melakukan antisipasi, dapat lebih cepat mengetahui terpapar atau tidak, terutama bagi mereka yang telah kontak erat dengan pasien positif.
"Merasakan gejala batuk, pilek, sakit tenggorokan ada demam gitu yang menyerupai flu sebaiknya dilakukan antigen (test swab) sesegera mungkin," ujar dr. Reisa dalam Siaran Sehat, Senin (21/2/2022).
(NDA)
