IDXChannel - Tingkat depresi meningkat sekitar 25 persen akibat Covid- 19, tersebut disampaikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam memperingatkan pada hari Rabu tentang peningkatan tajam dalam prevalensi kecemasan dan depresi. Dikatakan sebagian besar, paling terpukul disebabkan oleh isolasi sosial pada kaum muda dan wanita.
Hal tersebut menurut laporan ilmiah dirilis oleh WHO, pada tahun pertama pandemi, prevalensi global kecemasan dan depresi meningkat sebesar 25 persen. Sebanyak 90 persen negara disurvei memasukkan dukungan kesehatan mental dan psikososial dalam rencana tanggapan Covid-19.
Pembatasan kemampuan orang untuk bekerja, mencari dukungan dari orang yang dicintai dan terlibat dalam komunitas mereka. Kelelahan telah menjadi pemicu utama pemikiran bunuh diri di kalangan petugas kesehatan.
"Informasi yang kami miliki sekarang tentang dampak Covid-19 terhadap kesehatan mental dunia hanyalah puncak gunung es," ujar Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, dikutip dari Times of India, Kamis (3/3/2022)
WHO menjelaskan orang muda yang kesehatan mentalnya telah dipengaruhi oleh Covid-19, secara tidak proporsional berisiko terhadap perilaku bunuh diri dan melukai diri sendiri. Sedangkan, wanita terkena dampak lebih parah daripada pria, dan orang-orang dengan kondisi kesehatan fisiksudah ada sebelumnya, seperti asma, kanker, atau penyakit jantung, lebih berpotensi mengembangkan gejala gangguan mental saat terinfeksi Covid-19.