Pandemi Berlalu, Jokowi: Wajib Bersyukur Bisa Kendalikan Tanpa Lockdown
Jokowi bercerita, mengendalikan pandemi Covid-19 bukan hal yang mudah.
IDXChannel - Presiden Joko Widodo mengatakan, seringkali kita lupa bersyukur dengan segala pencapaian meski di tengah krisis pandemi Covid-19 yang melanda sejak 2020 lalu.
“Kita ini sering lupa bersyukur, sering lupa. Kalau kita ingat di 2020, kemudian 2021 dan 2022, wajib hukumnya kita bersyukur karena bisa mengendalikan Covid dengan baik, dan akhir tahun 2022 kemarin PPKM sudah dicabut,” kata Jokowi dalam Mandiri Investment Forum 2023 di Jakarta, Rabu (1/2/2023).
Jokowi bercerita, mengendalikan pandemi Covid-19 bukan hal yang mudah. Pasalnya, banyak negara belum memiliki pengalaman dilanda pandemi sehingga semua masih meraba terkait standar penanganan yang baik.
Dia menyebut, semua negara terdampak merasakan gugup yang sama. Akibat pandemi, Indonesia mengalami turbulensi ekonomi dan pertumbuhan ekonomi jatuh tersungkur. Jokowi berujar bahwa, pandemi versus ekonomi bukanlah hal yang mudah.
Jokowi mengatakan, banyak pihak bingung mencari masker dengan jumlah yang sangat banyak. Selain itu, alat pelindung diri (APD) juga sulit dicari saat awal masa pandemi. Saat puncak varian delta terjadi, pemerintah juga mengalami kebingungan sama, serta pemenuhan pasokan vaksin bagi masyarakat ketika seluruh dunia juga membutuhkan vaksin.
“Kita harus bersyukur pandeminya bisa kita kendalikan tanpa lockdown,” ujar Jokowi.
Saat pandemi, kata Jokowi, banyak pihak yang meminta untuk pemerintah memberlakukan kebijakan penguncian wilayah atau lockdown. Namun, Jokowi memutuskan untuk tidak memberlakukan kebijakan tersebut, karena apabila Indonesia menerapkan lockdown maka dalam waktu singkat akan terjadi kerusuhan.
“Sehingga meskipun saat itu kita gugup, saya masih tenang, jernih dan bisa memutuskan, alhamdulillah tidak keliru,” tutur dia.
Adapun, pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2022 diperkirakan masih akan tumbuh 5,2% hingga 5,3%, dengan tingkat inflasi terkendali di angka 5,5%. Selain itu, tekanan ekonomi global terhadap ekonomi Indonesia juga dirasa sudah mereda.
“Apa yang kita takutkan banyak yang tidak terjadi, ini patut kita syukuri,” pungkas dia.
(SAN)