IDXChannel - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap keputusan berat pemerintah di awal masa pandemi. Saat banyak negara sudah melakukan lockdown dengan pengetatan total mobilitas masyarakat, Indonesia saat itu masih ragu untuk memutuskan kebijakan yang serupa.
"Pada saat pemerintah harus memilih lockdown gak lockdown pun saat rapat kerja dengan menteri, 80 persen meminta lockdown. Karena semua negara melakukan itu. DPR, Partai semuanya minta lockdown. Tekanan-tekanan itu ada pada saat mengalami krisis. Kalau kita gak jernih pikirannya, kita grasa-grusu bisa salah dan keliru," jelas Jokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional, Kamis (26/1/2022).
Jokowi menjelaskan, ia berat untuk memilih kebijakan lockdown karena perekonomian masyarakat akan berhenti. Ia bersyukur tidak mengambil kebijakan lockdown saat itu dan memilih untuk menerapkan kebijakan lain yang setidaknya bisa membuat perekonomian masyarakat tetap bergerak.
"Coba misalnya saat itu kita putuskan lockdown dalam hitungan dua tiga minggu rakyat udah gak bisa, sangat kecil peluang untuk cari nafkah. Semua ditutup negara gak bisa memberikan bantuan pada rakyat apa yang terjadi rakyat pasti rusuh, itu yang kita hitung sehingga kita putuskan tidak lockdown," ujarnya.
Ia menjelaskan, pandemi menjadi pelajaran penting yang akan menjadi contoh kedepan pemerintah untuk menghadapi krisis.