ECONOMICS

Pariwisata Lombok Berangsur Pulih, Pengunjung Sasaku Mulai Meningkat

Edy Gustan/Kontri Mataram 19/09/2021 13:58 WIB

Sejumlah pelaku wisata di Lombok mulai menggeliat. Penurunan status PPKM ke level 2 membuat secercah harapan bagi mereka.

Pariwisata Lombok Berangsur Pulih, Pengunjung Sasaku Mulai Meningkat (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Sejumlah pelaku wisata di Lombok mulai menggeliat. Penurunan status PPKM ke level 2 membuat secercah harapan bagi mereka. 

Bahkan, kunjungan wisata mulai ada peningkatan. Itu terlihat dari jumlah angka kunjungan yang berangsur-angsur bertambah dalam sebulan terakhir. 

Toko oleh-oleh khas Lombok Sasaku di Jalan Raya Senggigi Lombok Barat salah satunya. Direktur Utama Sasaku Muhammad Christoper mengatakan terjadi peningkatan kunjungan selama sebulan terakhir. “Sudah mulai stabil. Setidaknya sudah ada 20 minibus yang datang,” ujar Christoper kepada wartawan Sabtu (18/9). 

Pusat oleh-oleh Lombok Sasaku merupakan salah satu toko oleh-oleh besar di Senggigi. Berbagai macam jenis oleh-oleh seperti kaos Lombok, beraneka tenun, kue khas Lombok, mutiara, dan aneka kerajinan tangan. 

Setelah sempat terjun bebas hampir 1,5 tahun, toko oleh-oleh ini mulai beradaptasi dengan pola baru. Penerapan protokol kesehatan ketat dilakukan. Meski tidak menerapkan sistem aplikasi peduli-lindungi, namun dia optimistis tidak kebobolan virus Covid-19. “Kami terapkan protokol ketat. Terutama terhadap pegawai kami,” ungkapnya. 

Sasaku bahkan mulai memperluas segmen penjualannya dengan membuka Resto. Ini dilakukan untuk memberi kenyamanan bagi pengunjung. Pandemi Covid-19 seolah tidak menjadi alasan bagi pengelola Sasaku. 

Christoper menceritakan bagaimana pihaknya berjibaku melawan pandemi. Bahkan, tidak satupun dari 94 karyawannya yang dirumahkan. Apalagi sampai harus Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). 

Awal pandemi yang menghantam sektor pariwisata Lombok, Sasaku langsung banting setir dengan menggarap beragam jenis masker. “Penjualan masker ini setidaknya berhasil menjaga bisnis kami. Karyawan kami suruh membuat masker sekaligus memasarkannya. Polanya bagi hasil sehingga membantu mereka di tengah pandemi,” ujar Christoper. 

Tidak hanya itu, pihaknya juga membuka pasar online. Bekerja sama dengan toko online untuk memasarkan produknya. Tidak terkecuali menghubungi semua jejaring baik pelanggan tetap dan lainnya. 

Semua yang dilakukan tidak mudah. Terutama saat pemerintah menerapkan PPKM. “Saat itu kami sempat terpuruk lagi. Tapi syukurnya ada saja kunjungan. Terutama wisatawan kelompok keluarga,” tandasnya. 

Sasaku bahkan sempat membuka posko pemeriksaan anti gen. Bekerjasama dengan berbagai pihak terutama tim kesehatan untuk memastikan kesehatan karyawan. Kini, seluruh karyawannya sudah divaksin. Baik vaksin pertama dan kedua. Itu menjadi modal utamanya untuk beraktivitas kembali. 

Kali ini, Sasaku bisa meraup pemasukan kisaran Rp 300 ribu per/orang per hari. Dalam sehari terdapat sekitar 60 hingga 100 orang. Padahal, tingkat kunjungan sebelum pandemi mencapai angka 500 orang per hari. Christoper berharap kondisi berangsur-angsur pulih. 

Terutama menjelang pelaksanaan Word Superbike yang akan digelar November 2021. Pihaknya berencana membuat beragam pernak-pernik Moto GP. Tentu dengan menggandeng UMKM untuk membantu menggerakkan perekonomian NTB. 

(SANDY)

SHARE