Pastikan Pasokan BBM Aman untuk Proyek IKN, Kementerian PUPR Gandeng Pertamina
Kebutuhan BBM untuk mendukung penyediaan alat-alat berat pada pembangunan infrastruktur IKN diperkirakan sekitar 4 juta liter per bulan.
IDXChannel - Kebutuhan BBM untuk mendukung penyediaan alat-alat berat pada pembangunan infrastruktur IKN diperkirakan sekitar 4 juta liter per bulan.
Kepala Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Danis Sumadilaga, mengatakan pihaknya tengah melaksanakan pembangunan berbagai infrastruktur dasar Tahap I di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN Nusantara dengan progres lebih dari 55 persen.
"Dengan kebutuhan itu tentu saja membutuhkan dukungan supply chain bukan hanya material dan peralatan, tetapi juga kepastian bahan bakar untuk alat-alat tersebut," kata Danis Sumadilaga dalam keterangan tertulisnya, Jumat (17/11/2023).
Sekretaris Jendral Kementerian PUPR, Zainal Fatah, menambahkan untuk memastikan pembangunan IKN Tahap I ini dapat berjalan lancar, tentunya memerlukan dukungan dan kepastian supply energi, salah satunya BBM.
Mengingat jumlahnya kebutuhan BBM akan terus bertambah seiring dengan meningkatnya kuantitas pelaksanaan Pembangunan di IKN, baik yang dilaksanakan pemerintah maupun investasi.
Untuk memastikan ketersediaan BBM tersebut, Zainal Fatah mengatakan saat ini pihaknya bekerja sama dengan PT Pertamina Patra Niaga untuk memperlancar pelaksanaan pembangunan infrastruktur dasar IKN sesuai target yang telah ditetapkan.
"Perjanjian kerja sama ini nanti akan ditindak lanjuti dengan perjanjian-perjanjian teknis karena yang beroperasi di lapangan adalah para kontraktor yang dibayar dengan APBN," kata Zainal Fatah.
Pembangunan IKN pada tahap awal hingga 2024 terbagi dalam dua paket pekerjaan. Berdasarkan data Satuan Tugas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN hingga 19 Oktober 2023, progres fisik untuk batch 1 yang telah dimulai sejak 2020 sebanyak 40 paket pekerjaan sebesar 55,89%.
Kemudian untuk paket pengerjaan batch 2 dimulai sejak Maret 2023 sebanyak 42 paket sebesar 1,14%, sehingga total progres pekerjaan fisik secara keseluruhan (82 paket) sebesar 22,16%.
(NIA)