Pedagang di Malang Mengeluh Kurang Suplai Beras dari Bulog
Pedagang beras di Pasar Besar Kota Malang mengeluhkan kurangnya suplai beras medium dari Bulog.
IDXChannel - Pedagang beras di Pasar Besar Kota Malang mengeluhkan kurangnya suplai beras medium dari Bulog.
Pasalnya sejak harga-harga beras premium melambung tinggi pembeli mulai beralih ke beras medium dari Bulog.
"Beras Bulog banyak yang nyari, permintaannya banyak," kata Avi Riskia, pedagang beras di Pasar Besar Kota Malang, pada Selasa (28/2/2023).
Menurutnya, sehari ia diberi jatah untuk pengambilan 50 kemasan dengan per kemasannya maksimal 5 kilogram, artinya sehari ia menjual 250 kilogram beras medium Bulog. Kurangnya stok membuatnya harus menolak permintaan beberapa pembeli karena kehabisan stok.
"Beras Bulog juga sekarang lebih bagus daripada dulu, dulu kurang diminati, tahun ini banyak peminatnya, harganya murah kualitas diperbarui, terjangkau berasnya," tutur perempuan 42 tahun ini.
Meski demikian, ia mengakui bila pengiriman beras Bulog tiga pekan menjelang Ramadhan masih lancar dan belum ada kendala. Harganya pun masih standar belum ada kenaikan, yakni Rp 9.500 per kilogramnya.
"Harganya masih standar, harga dapat 46 ribu untuk kemasan 5 kilogram. Peminatnya tinggi, ini sudah habis semua," bebernya.
Sementara harga minyak goreng produksi Bulog merk Minyak Kita, pun masih stabil. Namun saat ini pembelian minyak goreng Minyak Kita ini dibatasi pembeliannya.
"Kalau minyak kita dimintai foto KTP, terus sama pakai Gmail didaftarkan, nanti kita mintanya ke situ, maksimal (pembelian) 5 karton, satu karton 12 kemasan," ucapnya.
Di sisi lain, keluhan suplai juga terjadi di cabai merah besar karena dampak cuaca ekstrem. Dimana cabai menjadi lebih kelek terkena efek cuaca hujan. Tetapi susahnya stok tak berpengaruh ke harga.
"Harganya turun kemarin sempat 40 ribu, sekarang 35 ribu. Cuma memang barangnya jelek biasanya besar-besar, ini kecil-kecil jelek kena hujan," ujar Agus Salam, pedagang cabai di Pasar Besar Kota Malang secara terpisah.
Selama ini dikatakan pria berusia 48 tahun, cabai merah disuplai dari wilayah Malang selatan baik Gondanglegi hingga Pasirian, Kabupaten Lumajang. "Faktor cuaca memang berpengaruh ke kualitas cabainya," tukasnya.
(SAN)