ECONOMICS

Pelajari Pemicu Gedung Runtuh saat Gempa, Menteri PUPR Kirim Tim ke Turki

Nia Deviyana 02/03/2023 18:25 WIB

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono akan mengirim tim ke Turki.

Pelajari Pemicu Gedung Runtuh saat Gempa, Menteri PUPR Kirim Tim ke Turki. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono akan mengirim tim ke Turki. Tim tersebut akan mempelajari penyebab banyaknya bangunan gedung yang runtuh akibat gempa bumi berkekuatan M 7,8 yang mengguncang Turki dan Suriah pada Senin, (6/2/2023). 

Tim yang akan dikirim terdiri dari tim Kementerian PUPR dan tim Persatuan Insinyur Indonesia. Hal itu diungkapkannya dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) 2023 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Arena JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (2/3/2023).

"Kami dari Kementerian PUPR dan Persatuan Insinyur Indonesia akan mengirim tim ke Turki, bukan untuk mengirim ke bantuan kemanusiaan, tapi untuk mempelajari kenapa masifnya runtuhan gedung di sana," kata Basuki. 

"Walaupun dari BMKG sudah menyatakan ada adanya tiga sumber gempa yang terjadi sekaligus, namun dengan masifnya runtuhan bangunan itu mungkin ada sesuatu di dalamnya," tambahnya. 

Basuki mengatakan pengiriman tim tersebut merupakan upaya dari Kementerian PUPR untuk mengantisipasi adanya kerusakan akibat dari gempa. Hal itu karena gempa yang terjadi di Turki mempunyai kemiripan dengan kondisi tektonik dan sumber gempa yang ada di Indonesia. 

"Kami ingin mempelajari itu untuk bisa di dipakai di Indonesia," ujar Basuki. 

Basuki juga mengatakan pihaknya bersama Komite Keselamatan Bangunan Gedung akan meningkakan ketahan konstruksi bangunan di wilayah rawan gempa bumi. 

"Dengan langkah-langkah yakni pertama, melakukan evaluasi atau audit berkala ketahanan konstruksi terhadap guncangan gempa," katanya. 

Kedua, kata Basuki yaitu melakukan penguatan konstruksi pada bangunan yang belum memenuhi standar. Ketiga, menerapkan standar bangunan tahan gempa melalui mekanisme persetujuan bangunan gedung dan penerapan building code secara konsisten. 

"Serta keempat, yaitu menggalakkan pelatihan kepada pelaku pembangunan konstruksi," pungkasnya. (NIA)

SHARE