Pembangunan IKN Ubah Budaya Kerja Kuli Bangunan, Seperti Apa Sih?
Pembangunan IKN salah satunya bertujuan untuk mengubah budaya para pekerja sektor konstruksi atau kuli-kuli bangunan.
IDXChannel - Ketua Satgas Pembangunan Infrastruktur IKN (Ibu Kota Nusantara) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danis Sumadilaga mengatakan, pembangunan IKN salah satunya bertujuan untuk mengubah budaya para pekerja sektor konstruksi atau kuli-kuli bangunan.
Danis menuturkan, hal itu akan diwujudkan dalam pembangunan rumah susun bagi para pekerja konstruksi di IKN. Sehingga, tidak ada lagi kuli-kuli yang mendirikan bedeng sendiri di sekitar proyek, seperti yang kerap dilakukan.
"Jadi IKN ini bukan hanya membangun budaya tetapi mengubah budaya bekerja, kadang-kadang kan kita di tempat proyek ada warung kumuh, tempat tidur, dan lainya. Jadi nanti dari sisi Kesehatan baik kamar mandi baik makanan juga terorganisir," ujar Danis mengutip kanal YouTube Sekretaris Kabinet, Jakarta, Minggu (5/2/2023).
Mendirikan bedeng warung nasi juga bakal ditertibkan pada pembangunan IKN. Nantinya akan disediakan satu lokasi berupa kantin untuk para penjual makanan dan minuman.
Sekadar informasi, pemerintah bakal menyiapkan setidaknya 22 tower rusun untuk para pekerja konstruksi di IKN Nusantara. Secara total, diperkirakan jumlah pekerja konstruksi di IKN mencapai 16 ribu orang hingga tahun 2045 mendatang. Angka tersebut termasuk tenaga ahli maupun tenaga terampil.
"Hunian pekerja konstruksi terdiri dari 22 tower untuk tenaga ahli tenaga terampil nanti dilengkapi dengan masjid , ada kantin, ada kantor, ada klinik, ada toko, ada office," sambungnya.
Sedangkan untuk kebutuhan air minum, Danis menambahkan dalam waktu dekat kemungkinan pembangunan Bendungan Sepaku Semoi yang akan menyuplai air baku ke IKN bakal selesai dikerjakan. Targetnya pertengahan tahun ini selesai, atau sekitar bulan Juni.
"Pertama tugas kita itu membangun basic infrastruktur, bagaimana menyediakan air baku, dengan membangun Bendungan Sepaku Semoi dan intake-nya itu progresnya udah hampir di atas 82%. Karena itu penting yang menjamin ketersediaan air baku untuk air minum nanti di KIPP," pungkasnya.
(YNA)