Pemerintah Bakal Pensiunkan PLTU, Begini Respons Bos Adaro
emerintah secara bertahap akan menghentikan pengoperasian sejumlah Pembangkit Listrik Tenaga Uang (PLTU) bertenaga batu bara.
IDXChannel - Pemerintah secara bertahap akan menghentikan pengoperasian sejumlah Pembangkit Listrik Tenaga Uang (PLTU) bertenaga batu bara. Bagaimana pendapat perusahaan batu bara seperti PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)?
Direktur Utama Adaro, Garibaldi Thohir menyatakan bahwa perusahaannya selalu sejalan dengan kebijakan pemerintah, termasuk dalam hal kebijakan pensiun dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Pria yang akrab disapa Boy Thohir itu menyebut, Adaro turut berperan aktif dalam melakukan hilirisasi dan mencapai target nol emisi karbon atau net zero emission. “Tapi itu (pensiun dini) memang butuh waktu, tidak mungkin langsung,” kata Boy Thohir dalam konferensi pers di St. Regis Jakarta, Kamis (11/5/2023).
Menurutnya, pensiun dini harus dilakukan terhadap PLTU y ang usianya sudah tua. Hal itu dikarenakan teknologi yang dimiliki sudah tidak lagi relevan. Selain itu, PLTU tua juga menghasilkan emisi karbon yang tinggi.
“Saya setuju (PLTU tua) dipensiunkan, tapi PLTU yang baru ya nanti bertahap. Kami patuh sama komitmen pemerintah, tapi jangan terus dipaksa harus sekarang,” ujar Boy.
Sebagai informasi, pensiun dini PLTU berbasis batu bara merupakan program pemerintah untuk menekan emisi karbon dalam mencapai target nol emisi karbon atau net zero emission (NZE) pada 2060 mendatang. Di samping itu, kebijakan tersebut juga merupakan upaya transisi menuju energi bersih.
Soal hilirisasi batu bara, Boy menyebut jika Adaro terus memikirkan banyak alternatif upaya hilirisasi. Menurutnya, hilirisasi terbaik saat ini adalah menjadikan batu bara sebagai penghasil energi atau listrik.
“Nilai tambah yang terbesar itu dijadikan listrik. Soal bentuk hilirisasi lain akan terus kami eksplor,” tandas Boy Thohir. (RRD)