ECONOMICS

Pemerintah Guyur Rp5 Triliun untuk Insentif Mobil dan Motor Listrik

Advenia Elisabeth/MPI 21/12/2022 14:38 WIB

Pemerintah menganggarkan dana sebesar Rp5 triliun untuk memberi insentif pembelian mobil dan motor listrik.

Pemerintah Guyur Rp5 Triliun untuk Insentif Mobil dan Motor Listrik. (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Pemerintah berencana memberi insentif kepada masyarakat untuk pembelian mobil listrik sebesar Rp80 juta dan motor listrik sebesar Rp8 juta. Untuk merealisasikannya, pemerintah menganggarkan dana sebesar Rp5 triliun. 

"Insentif ini kita berikan dalam Rupiah tertentu, sedang kami bicarakan dengan menteri keuangan nilainya Rp5 triliun nanti dibagi motor berapa, mobil berapa, bus juga akan kita pertimbangkan juga," ujar Menteri koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam kenferensi pers bersama Presiden Jokowi di Istana Negara, Rabu (21/12/2022).

Selain itu, pemerintah juga menargetkan jumlah pembelian mobil listrik di dalam negeri bisa mencapai 400 ribu unit pada tahun 2025. 

"Negara kompetitor kita paling dekat seperti Thailand pun memberikan subsidi yang sama. Kedua, kita membutuhkan market pengembangan pasar supaya jumlah mobil listrik itu bisa mencapai minimal 20% di 2025 atau sekitar 400 ribu unit," kata Airlangga. 

Rencananya, besaran insentif yang akan diberikan kepada pembeli mobil listrik sebesar Rp80 juta sementara motor listrik sebesar Rp8 juta. 

Sambung Airlangga, pemberian insentif ini lumrah diberikan oleh negara. Sebab, harga mobil listrik 30 persen lebih mahal dibandingkan mobil biasa yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM). 

Dia juga bilang, pemberian insentif ini ada ketentuannya. Pertama, tidak diberikan untuk kalangan menengah ke atas. Kedua, hanya diberikan pada jenis mobil listrik tertentu. 

"Di Eropa semuanya memberikan insentif, dan insentif itu di design, ada capping price kendaraan jadi Indonesia juga akan mempersiapkan. Tidak semua mobil listrik untuk yang kaya ataupun yang mewah diberikan subsidi, tetapi dengan harga tertentu. Ini kebijakannya sedang di evaluasi," terang Airlangga. 

Dia menuturkan, insentif ini sengaja diberikan pada kendaraan listrik, sebab sektor otomotif dinilai menjadi sektor yang paling banyak penggunanya. Sehingga negara semakin mewujudkan transisi energi. 

(FAY)

SHARE