Pemerintah RI-Rusia Bertemu, Bahas Regulasi Sawit hingga Kerja Sama Sektor Halal
Pemerintah Indonesia melakukan pertemuan dengan delegasi Rusia di sela-sela kegiatan menghadiri Russia Halal Expo 2024 yang diselenggarakan di Kazan, Rusia.
IDXChannel - Pemerintah Indonesia melakukan pertemuan dengan delegasi Rusia di sela-sela kegiatan menghadiri Russia Halal Expo 2024 yang diselenggarakan di Kazan, Rusia.
Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Edi Prio Pambudi menyampaikan usulan maupun concern terkait beberapa isu yang hingga saat ini masih didiskusikan oleh kedua pihak. Salah satunya terkait regulasi minyak sawit.
"Produk palm oil Indonesia memiliki standar yang tinggi dan telah sesuai dengan standar internasional. Indonesia juga menyayangkan keputusan pelarangan sementara ekspor produk kelapa Indonesia oleh Rusia. Indonesia telah melakukan sejumlah langkah perbaikan dan meminta Rusia untuk mencabut larangan ekspor tersebut," ujar Edi, dilansir dari siaran pers Kemenko Perekonomian, Rabu (22/5/2024).
Lebih lanjut, Edi menyampaikan usulan maupun concern terkait beberapa isu yang hingga saat ini masih didiskusikan oleh kedua pihak, yakn kerja sama di bidang halal, yang meliputi sektor teknologi, infrastruktur dan investasi.
Selain itu, Pemerintah Indonesia kembali menyampaikan concern atas proses registrasi beberapa Unit Pengolahan Ikan (UPI) Indonesia yang akan masuk ke pasar Rusia.
"Kami meminta kepada Pemerintah Rusia agar bisa mempercepat fasilitasi proses registrasi tersebut," jelas Deputi Edi.
Sementara itu, Delegasi Rusia yang dipimpin oleh Deputi Menteri Pembangunan Ekonomi Federasi Rusia H.E. Dmitry Volvach juga menyampaikan beberapa isu yang diharapkan menjadi perhatian dari pihak Indonesia, antara lain ekspor produk daging Rusia ke Indonesia dan produk farmasi asal Rusia.
"Kami mengharapkan Pemerintah Indonesia dapat mempertimbangkan keinginan ekspor produk daging asal Rusia yang telah disesuaikan dengan sertifikasi halal. Kami juga mengusulkan kepada pihak Indonesia untuk mendiskusikan pembentukan sebuah pengaturan standarisasi bersama secara bilateral untuk produk farmasi,” ungkap Deputi Volvach.
Selanjutnya, kedua Deputi tersebut juga membahas upaya peningkatan kerja sama di sektor pariwisata serta percepatan penyelesaian perundingan dari Indonesia-Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (I-EAEU FTA).
"Perjanjian perdagagan dengan EAEU sangat penting bagi kedua pihak untuk meningkatkan kerja sama di bidang perdagangan. Diharapkan agar perjanjian tersebut juga memberikan manfaat kepada pihak pelaku usaha. Saya yakin bahwa pembentukan perjanjian tersebut akan menjadi rujukan untuk peningkatan standar produk dan komoditas ekspor Indonesia maupun negara anggota EAEU," tutur Edi.
Pada akhir pertemuan, kedua pihak sepakat untuk melanjutkan komunikasi terkait jadwal pelaksanaan Pertemuan Sidang Komisi Bersama (SKB) ke-13 RI-Rusia Bidang Kerja Sama Perdagangan, Ekonomi dan Teknik serta Pertemuan ke-6 Working Group on Trade, Invesment and Industry (WGTII) RI-Rusia.
(NIA)