Pemerintah Targetkan Investasi Tembus Rp2.175 Triliun di 2026
Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM menargetkan capaian investasi sebesar Rp2.175,26 triliun pada 2026.
IDXChannel - Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM menargetkan capaian investasi sebesar Rp2.175,26 triliun pada 2026.
Menteri Investasi dan Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan Roeslani, mengatakan target ini disusun sesuai perhitungan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Angka ini naik 14,2 persen dibandingkan target tahun 2025 yang sebesar Rp1.905,6 triliun.
“Target pada 2026 yang dicanangkan oleh Bappenas kepada kami itu adalah Rp2.175,26 triliun atau peningkatan target 14,2 persen dari tahun sebelumnya,” kata Rosan dalam Konferensi Pers RAPBN dan Nota Keuangan 2026 di Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Rosan menambahkan, target tersebut berada dalam tren peningkatan investasi nasional dalam satu dekade terakhir.
Ia menyebutkan, pada periode 2014 hingga 2024, realisasi investasi tercatat lebih dari Rp9.900 triliun.
Dalam lima tahun ke depan, pemerintah juga menetapkan harapan agar investasi meningkat tajam, dengan proyeksi mencapai Rp13.032,8 triliun pada periode 2025 hingga 2029.
“Dalam 5 tahun terakhir memang investasi yang diharapkan itu meningkat tajam mencapai Rp13.032,8 triliun dari tahun 2025 dan di tahun 2029,” ujarnya.
Sebelumnya, pada semester pertama 2025, realisasi investasi telah mencapai Rp942,9 triliun atau naik 13,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Realisasi tersebut mencatat penyerapan tenaga kerja sebanyak 1.259.868 orang.
Kontribusi investasi semester pertama 2025 terdiri dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp510,3 triliun atau 54,1 persen, dan penanaman modal asing (PMA) Rp432,6 triliun atau 45,9 persen.
Dari sisi geografis, realisasi investasi di luar Jawa tercatat Rp476 triliun atau 50,5 persen, sedikit lebih tinggi dibandingkan Jawa sebesar Rp466,9 triliun atau 49,5 persen.
Sementara itu, kontribusi dari hilirisasi pada semester pertama 2025 mencapai Rp280,8 triliun, setara 29,8 persen dari total investasi, dengan pertumbuhan 54,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sektor mineral mendominasi porsi hilirisasi dengan kontribusi 69 persen.
(Febrina Ratna Iskana)