sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Alasan Kurs Rupiah Dipatok di Rp16.500 per USD pada RAPBN 2026

Market news editor Nia Deviyana
16/08/2025 18:00 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjelaskan alasan pemerintah mematok kurs rupiah di Rp16.500 per dolar AS (USD) pada RAPBN 2026.
Alasan Kurs Rupiah Dipatok di Rp16.500 per USD pada RAPBN 2026. Foto: Freepik.
Alasan Kurs Rupiah Dipatok di Rp16.500 per USD pada RAPBN 2026. Foto: Freepik.

IDXChannel - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjelaskan alasan pemerintah mematok kurs rupiah di Rp16.500 per dolar AS (USD) pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau RAPBN 2026.

Angka tersebut melemah dibandingkan asumsi makro 2025 di Rp16.000 per USD.

"Waktu itu suasana pembahasan dengan DPR dan Bank Indonesia memang tergambarkan bahwa kurs mengalami tekanan, waktu itu pembahasannya mulai April ya. Jadi kita bisa melihat suasana waktu itu memang tergambarkan adalah kemungkinan tren dari mata-mata uang secara global melemah," kata Sri Mulyani dalam dalam Konferensi Pers RAPBN dan Nota Keuangan 2026, Jumat (15/8/2025).

Namun, situasinya justru berbalik di mana mata uang dolar Amerika Serikat (AS) justru melemah seiring kebijakan yang diambil Presiden AS Donald Trump, membuat kurs rupiah relatif menguat. 

"Kami bersama Bank Indonesia dan tentu nanti dengan Komisi 11 akan mendiskusikan hal ini, tapi kami tetap menggunakan range yang waktu itu sudah disepakati di dalam pembahasan dengan DPR," kata dia.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement