ECONOMICS

Pemimpin UE Sepakat Dukung Industri Hijau di Eropa

Wahyu Dwi Anggoro 10/02/2023 10:42 WIB

Para pemimpin Uni Eropa (UE) pada hari Jumat sepakat memberikan dukungan untuk industri hijau di kawasan.

Pemimpin UE Sepakat Dukung Industri Hijau di Eropa. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Para pemimpin Uni Eropa (UE) pada hari Jumat sepakat memberikan dukungan untuk industri hijau di kawasan. Mereka ingin memastikan masa depan Eropa sebagai basis manufaktur untuk produk teknologi hijau dan melawan kompetisi dari Amerika Serikat (AS)dan China.

Komisi Eropa telah mengusulkan dukungan untuk investasi di sektor energi terbarukan, dekarbonisasi, kendaraan hidrogen atau nol emisi. Langkah ini diambil sebagai tanggapan terhadap Undang-Undang Pengurangan Inflasi (IRA) AS.

Para pemimpin UE menyatakan keprihatinannya terhadap undang-undang AS tersebut. Persyaratan konten lokal dari subsidi senilai USD369 miliar di bawah IRA akan mendorong perusahaan untuk pindah dari Eropa ke AS.

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan dia yakin pembicaraan antara mitra transatlantik dapat membatasi diskriminasi terhadap perusahaan yang berbasis di Eropa.

"Ketika kita melihat daya saing kita, kita perlu melakukan pekerjaan rumah kita sendiri dan melakukan segalanya untuk memastikan bahwa kita tidak terjebak perlombaan subsidi internasional," katanya, seperti dilansir Reuters pada Jumay (10/2/2023).

Badan Energi Internasional memperkirakan pasar global untuk teknologi energi bersih yang diproduksi secara massal akan meningkat tiga kali lipat menjadi USD650 miliar per tahun pada tahun 2030.

Eropa mencari terobosan untuk mendorong industri lokal. Namun, sektor teknologi hijau, dari panel surya hingga bilah turbin angin dan baterai kendaraan, didominasi oleh China.


Komisi Eropa mengusulkan Undang-Undang Industri Net-Zero untuk mempercepat izin proyek hijau dan Undang-Undang Bahan Baku Kritis untuk meningkatkan daur ulang dan mendiversifikasi sumber agar tidak terlalu bergantung pada China.

Presiden Komisi Ursula von der Leyen mengatakan rencana-rencana tersebut akan dipresentasikan sebelum pertemuan para pemimpin UE berikutnya pada 22-23 Maret.

Pendanaan terbukti menjadi elemen paling kontroversial dari rencana tersebut.

Ada penolakan yang meluas terhadap pinjaman bersama dan beberapa kekhawatiran bahwa peraturan bantuan negara yang lebih longgar akan merusak pasar internal UE karena subsidi di dua ekonomi terbesar, Jerman dan Prancis, akan merugikan negara UE yang lebih kecil.

(WHY)

SHARE