Pendapatan Negara Meningkat, Sri Mulyani Minta Defisit APBN Turun Jadi 4,5 Persen
Menkeu Sri Mulyani mengusulkan penurunan defisit APBN dari semula 4,85 persen menjadi 4,5 persen dari PDB.
IDXChannel - Semakin pulihnya kondisi ekonomi Indonesia, membuat pendapatan negara meningkat. Hal ini membuat Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengusulkan penurunan defisit APBN dari semula 4,85 persen menjadi 4,5 persen dari PDB.
"Defisit APBN untuk tahun ini saya minta diturunkan dari Rp868 triliun menjadi Rp840,2 triliun," ujar Sri Mulyani dalam Rapat Kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR, Kamis (19/5/2022).
Dia mengatakan, untuk tahun ini, belanja untuk subsidi BBM dan listrik membengkak akibat lonjakan harga komoditas global akibat memanasnya perang Rusia-Ukraina. Tercatat bahwa belanja negara tahun ini mencapai Rp3.106 triliun.
"Tambahan yang signifikan terjadi pada subsidi BBM dan LPG Rp71,8 triliun dan listrik Rp3,1 triliun. Sementara kompensasi yang harus dibayarkan adalah Rp216,1 triliun. Sehingga total subsidi dan kompensasi adalah Rp443,6 triliun," ungkap Sri.
Tak hanya itu, defisit ini juga berdasarkan outlook pendapatan negara tahun 2022 yang diproyeksikan lebih tinggi Rp420,1 triliun dari target hingga akhir tahun. Kendati demikian, Sri menegaskan bahwa tak semua kelebihan pendapatan akan dialokasikan untuk menutup defisit.
"Alokasi kelebihan pendapatan negara untuk menurunkan defisit itu hanya sedikit sekali, yakni sebesar Rp27,8 triliun. Kalau mau ambisius fiskalnya ya bisa saja, tetapi tentu untuk yang lain akan berkurang," tegas Sri.
Pembiayaan anggaran tahun ini akan dilakukan dalam bentuk pembiayaan utang Rp943,7 triliun, pembiayaan pendidikan minus Rp97,4 triliun, dan saldo anggaran lebih Rp127,3 triliun. (RAMA)