ECONOMICS

Pendidikan Semakin Mahal Sumbang Inflasi Agustus 2023, Ini Sejumlah Faktornya

Maulina Ulfa - Riset 01/09/2023 16:09 WIB

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi Indonesia pada Agustus secara tahunan (year on year/yoy) sebesar 3,27 persen.

Pendidikan Semakin Mahal Sumbang Inflasi Agustus 2023, Ini Sejumlah Faktornya. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi Indonesia pada Agustus secara tahunan (year on year/yoy) sebesar 3,27 persen. Indeks Harga Konsumen (IHK) tercatat sebesar 115,22.

Inflasi tahunan ini, kata dia, terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, antara lain kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,51 persen.

Selain itu, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,12 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,40 persen.

"Ini diikuti dengan kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 2,21 persen, kelompok kesehatan sebesar 2,69 persen," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini di Jakarta, Jumat (1/9/2023).

Sementara kelompok transportasi menyumbang inflasi sebesar 9,65 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya menyumbang sebesar 1,88 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,88 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,76 persen.

Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,22 persen.

Selain itu, BPS juga menyampaikan bahwa tingkat deflasi Agustus secara bulanan (month-to-month/MtM) 2023 sebesar 0,02 persen dan tingkat inflasi year to date (YtD) Agustus 2023 sebesar 1,43 persen.

"Tingkat inflasi yoy komponen inti Agustus 2023 sebesar inflasi yoy sebesar 2,18 persen, inflasi MtM sebesar 0,13 persen, dan inflasi YtD (tahun kalender) sebesar 1,33 persen," ucap Pudji.

Pendidikan Mahal Kerek Inflasi Agustus

Hal yang menarik dalam laporan BPS, kelompok pendidikan pada Agustus 2023 mengalami inflasi secara tahunan sebesar 2,07 persen.

Hal itu mencerminkan terjadi kenaikan indeks dari 112,02 pada Agustus 2022 menjadi 114,34 pada Agustus 2023.

Menariknya, secara historis, inflasi tertinggi kelompok pendidikan selalu terjadi pada Agustus. Agustus 2022 merupakan bulan dengan inflasi pendidikan tertinggi dengan andil mencapai 0,10 persen secara month to month. Sementara andil inflasi pendidikan Agustus 2023 sebesar 0,05 persen secara bulanan. (Lihat grafik di bawah ini.)

Memang, biaya pendidikan di Indonesia terbilang semakin mahal, terutama jika telah memasuki jenjang perguruan tinggi.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) rata-rata total biaya yang diperlukan untuk jenjang perguruan tinggi saja di Indonesia, selama tahun ajaran 2020/2021 adalah Rp14,47 juta.

Angka ini bahkan hampir dua kali lipat dari rata-rata total biaya pendidikan jenjang SM/sederajat yang sebesar Rp7,80 juta.

Sementara rata-rata total biaya kuliah yang dikeluarkan mahasiswa di DI Yogyakarta lebih tinggi dibandingkan provinsi lainnya di Indonesia, yakni Rp21,1 juta selama tahun ajaran 2020/2021.

Sementara itu, provinsi Banten berada di urutan kedua dengan rata-rata biaya pendidikan perguruan tinggi sebesar Rp19,59 juta selama tahun ajaran yang sama. Diikuti Maluku dengan rata-rata biaya kuliah Rp19,44 juta.

Mengutip QM Financial, meskipun angka inflasi besar atau kecil, kenaikan biaya sekolah rerata mencapai 10 – 20 persen setiap tahunnya.

Menurut catatan QM Financial, penyebab biaya sekolah yang begitu tinggi bisa disebabkan beberapa faktor, di antaranya:

Supply vs demand

Hukum di dunia ekonomi, ketika permintaan semakin banyak sementara pasokan produk sedikit, maka otomatis akan memengaruhi harga produk tersebut. Kondisi ini juga berlaku di dunia pendidikan.

Semakin banyak masyarakat yang sadar pendidikan, maka semakin besar keinginan orang tua untuk memberikan pendidikan terbaik. Baik dari segi kualitas terbaik dan berfasilitas lengkap dengan konsekuensi biaya sekolah menjadi meningkat.

Investasi pada guru

Bagi sekolah-sekolah swasta, beban untuk investasi kompetensi guru mau tidak mau harus ditanggung oleh orang tua bersama-sama. Investasi pada guru ini memerlukan biaya yang besar.

Biaya operasional sekolah meningkat

Sekolah saat ini, terutama sekolah swasta, memiliki kewajiban melakukan pemeliharaan gedung, pemeliharaan alat-alat peraga pendidikan, dan fasilitas penunjang lainnya. Hal ini akan menjadi beban biaya semakin bertambah juga.

Tuntutan peningkatan fasilitas

Sekolah-sekolah zaman sekarang dituntut untuk punya beragam fasilitas dan aktivitas yang diharapkan mampu menstimulasi tumbuh kembang anak-anak. Semakin lengkap fasilitas, semakin banyak aktivitas yang ditawarkan, semakin mahal biaya sekolah yang ditawarkan. (ADF)

SHARE