Pengusaha Mal Minta Pemerintah Perbanyak Insentif saat PPN 12 Persen
Kalangan pengusaha mal mengungkapkan kekhawatiran stimulus dan insentif yang bersifat sementara masih belum cukup untuk mendongkrak daya beli secara signifikan.
IDXChannel - Pemerintah akan mulai menerapkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen mulai 1 Januari 2025. Sejumlah stimulus dan insentif diberikan untuk menjaga daya beli, sekaligus meredam beban di masyarakat.
Kalangan pengusaha mal mengungkapkan kekhawatiran stimulus dan insentif yang bersifat sementara masih belum cukup untuk mendongkrak daya beli secara signifikan.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja menilai kebijakan stimulus yang timbul dari penerapan PPN 12 persen tersebut dinilai hanya akan meredam dampak hanya selama kuartal I-2025.
"Kalau memang harus tetap diberlakukan (PPN 12 persen), stimulusnya harus diperbanyak dan ditambah. Jangan hanya sampai Januari-Februari," kata Alphonzus saat ditemui di Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, ditulis Jumat (27/12/2024).
Alphonzus menilai periode kuartal I-2025 diperkirakan masih cukup stabil. Sebab, adanya perayaan Tahun Baru, Imlek, Ramadan, dan Idulfitri, yang berpeluang memacu aktivitas belanja masyarakat.
Namun, tantangan besar justru muncul setelah Idulfitri, yang menjadi fase awal low season atau menurunnya daya beli.
"Tren di Indonesia, setelah Idulfitri biasanya masuk ke low season. Jangan sampai menjadi panjang sekaligus dalam, karena itu akan sangat mengkhawatirkan,” kata dia.
Menurutnya, panjangnya periode low season di tahun depan adalah konsekuensi dari pergeseran kalender Ramadan. Kedalaman dampaknya terhadap daya beli dinilai perlu menjadi perhatian.
Depresiasi nilai tukar Rupiah hingga berbagai tantangan makro global akan menjadi pekerjaan rumah dalam mengatasai masalah tersebut.
"Sekarang sudah terasa nilai tukar sudah lebih dari 16 ribu, kebijakan Trump yang membatasi impor dari China, ini sebagian akan menyerbu Indonesia juga. Jadi saya kira itu semua yang harus kita antisipasi begitu di 2025," kata dia.
(Dhera Arizona)