Pengusaha Telur Ayam Bangkrut Imbas Harga Pakan Meledak, Karyawan Jadi Pengangguran
Salah seorang mantan karyawan di gudang ternak ayam petelur, Ujang mengaku usaha bosnya tersebut berhenti tidak produksi setelah harga pakan ayam melonjak
IDXChannel - Sejak harga pakan ternak melonjak, pengusaha telur ayam petelur di Desa Kotakarang, Kasangpudak, Kabupaten Muarojambi, Jambi terpaksa gulung tikar.
Akibatnya, belasan karyawannya berhenti semua.Tidak hanya itu, alih-alih berganti profesi berternak kambing, malah saat ini masih dilanda penyakit mulut dan kuku (PMK).
Salah seorang mantan karyawan di gudang ternak ayam petelur, Ujang mengaku usaha bosnya tersebut berhenti tidak produksi setelah harga pakan ayam tidak bisa terkendali lagi.
"Sebelum lebaran kemarin harga pakan ayam sudah melambung naik, akhirnya usahanya diberhentikan tidak produksi lagi," ujarnya, Senin (29/8/2022).
Ini yang menjadi kendala. "Harga telur dak naik, tapi harga pakan ayam melambung tinggi terus setiap bulannya," imbuh Ujang.
Meski akan beralih profesi, namun gagal lantaran masih terkendala musim penyakit hewan. "Rencananya mau beralih profesi ke ternak kambing, tapi berhubung PMK, ya ditunda," tuturnya.
Dirinya berharap, harga pakan bisa kembali normal seperti sedia kala. "Sebelumnya satu hari produksi bisa mencapai Rp13 ribu telur dengan ayam petelur sekitar Rp15 ribu," tukas Ujang.
Tiara yang pernah menjadi karyawan terpaksa menganggur tidak bekerja lagi. Dirinya terpaksa di rumah saja hanya mengharapkan penghasilan dari suaminya.
"Sudah lama menganggur, suami saja yang bekerja. Kita berharap pemerintah bisa menurunkan harga pakan ayam sehingga harga telur tidak lagi tinggi dan mencekik masyarakat," harapnya.
Pantauan di gudang, tempat yang biasanya digunakan untuk beternak ayam kini sudah beralih menjadi tempat ternak kambing. Namun, seiring dengan adanya PMK, hanya kandang kambingnya yang dibangun. Itu pun, tidak semuanya selesai di bangun.
(SAN)