Pentingnya Optimalisasi Industri Panas Bumi untuk Capai Net Zero Emission 2060
Indonesia memiliki sumber panas bumi yang cukup besar dan bisa dimanfaatkan sebagai EBET yang paling potensial untuk mencapai target NZE 2060.
IDXChannel – Indonesia memiliki sumber panas bumi yang cukup besar dan bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi baru dan energi terbarukan (EBET) yang paling potensial untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada 2060.
Reformimer Institute menyatakan paling tidak terdapat dua faktor yang bisa menjadikan panas bumi berpotensi membantu merealisasikan target NZE. Pertama, Indonesia memiliki sumber daya panas bumi yang sangat besar (sekitar 24 GW), terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat.
Kedua, panas bumi merupakan satu-satunya EBET yang tidak tergantung cuaca dan menjadi satu-satunya EBET yang dapat menjadi base load dalam sistem kelistrikan.
Namun, mengembangkan panas bumi tidaklah mudah. Kendala utama pengembangan panas bumi di Indonesia yaitu keekonomian proyek yang relatif belum kompetitif. “Karena itu, meskipun listrik dari panas bumi telah berhasil diproduksikan sejak 42 tahun yang lalu, perkembangan pemanfaatan panas bumi di Indonesia masih relatif lambat,” tulis Reforminer dalam keterangan tertulis.
Sampai dengan 2023, kapasitas terpasang listrik panas bumi (PLTP) Indonesia baru sekitar 12 % dari potensi sumber daya panas bumi yang dimiliki. Optimalisasi value creation pada industri panas bumi dapat menjadi instrumen untuk akselerasi pemanfaatan panas bumi.
Sebab, value creation berpotensi dapat memperbaiki keekonomian proyek panas bumi dan dapat membantu menyelesaikan permasalahan tarif yang selama ini menjadi kendala utama dalam pengusahaan panas bumi.
(FRI)