Perbaiki Kesenjangan Antar Wilayah, SMESCO Targetkan Digitalisasi 158 Ribu UMKM
Nilai ekonomi digital Indonesia diperkirakan mampu mencapai lebih dari USD130 miliar pada 2025.
IDXChannel - Nilai ekonomi digital Indonesia diperkirakan mampu mencapai lebih dari USD130 miliar pada 2025. Potensi besar ini segera dimanfaatkan SMESCO memperluas akses pasar digital guna memperbaiki kesenjangan digital antar wilayah terutama bagi pelaku usaha mikro.
Pandemi Covid-19 telah menjadi momentum perubahan langgam bisnis di
Indonesia. Perubahan tersebut ditandai dengan beralihnya bisnis offline menuju
bisnis digital yang dikenal juga sebagai fenomena kewirausahan digital.
"Paradigma teknologi yang muncul di masa pandemi Covid-19 memacu percepatan
pertumbuhan ekonomi digital Indonesia di tengah meningkatnya inisiatif kewirausahaan yang lebih kuat," ujar Direktur Utama Smesco Indonesia Leonard Theosabrata di Jakarta, Kamis (26/08/2021).
Sektor UMKM yang menjadi pilar terpenting bagi ekosistem ekonomi nasional menjadi kelompok usaha yang melakukan peralihan cara berbisnis yang begitu cepat menuju bisnis digital. Pelaku UMKM menguasai struktur usaha di Indonesia, mencapai 99% dari total pelaku usaha.
"Peran UMKM ini telah berkontribusi 60% terhadap Produk Domestik Bruto nasional dan 97% terhadap penyerapan tenaga kerja yang terdampak pandemi," ucapnya.
Leonard mengatakan Smesco Indonesia memetakan pertumbuhan platform digital
seperti e-commerce, ride hailing, dan pembayaran digital telah membawa Indonesia menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar dan tercepat di ASEAN kurun dua tahun ini.
Diperkirakan pada tahun 2025 nilai ekonomi digital Indonesia mampu mencapai lebih dari USD 130 miliar. Potensi besar ini segera dimanfaatkan SMESCO memperluas akses pasar digital guna memperbaiki kesenjangan digital antar wilayah terutama bagi pelaku usaha mikro.
“SMESCO telah menuntaskan lima pilar pendekatan percepatan pemulihan ekonomi mikro yakni platform digital untuk menjangkau pelanggan, platform digital untuk menjangkau pemasok, platform digital untuk back office, platform digital untuk analitic data dan platform digital untuk logistic,” kata Leonard.
Lebih lanjut, Leonard memaparkan bahwa SMESCO menargetkan digitalisasi 158.000 UMKM hingga tahun 2023, dalam kurun waktu tersebut akan terbentuk sebuah
ekosistem UMKM SMESCO yang memiliki kekuatan ekonomi digital unggul.
Keberadaan UMKM tersebut akan didukung dengan tujuh fasilitas layanan usaha bagi pelaku UMKM yakni Pusat Wastra Nusantara, Xpora, Fulfillment Center, Smesco Hub Timur, Smesco Labo, Pusat Layanan UKM dan Siren.id sebuah platform dropship dan re-seller yang dapat dimanfaatkan bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk membantu pemasaran produk UMKM dan member bisa mendapatkan keuntungan dari proses penjualan produk UMKM tersebut.
Keistimewaan platform ini, yakni menetapkan satu harga harga ongkos kirim atau flat untuk tujuan kirim dari dan ke seluruh Indonesia.
Leonard mengatakan terciptanya sinergi antara UMKM, pemerintah dan stakeholder pendukung lainnya bisa dipastikan proses transformasi digital UMKM akan dapat berjalan sempurna. "Sehingga target pemerintah untuk memperbanyak UMKM
berbasis digital dapat segera terwujud. Dalam ekosistem ekonomi digital Indonesia, yang bisa menjadikan SMESCO sebagai hub transformasi digitalisasi UMKM masa depan," pungkasnya. (TIA)