Peringati Hari Kemerdekaan, Kominfo Klaim Indonesia Bangkit dari Hoaks
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo, Usman Kansong mengungkapkan Indonesia sudah bangkit dari hoaks.
IDXChannel - Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo, Usman Kansong mengungkapkan Indonesia sudah bangkit dari hoaks. Hal itu disampaikan dalam rangka peringatan hari Kemerdekaan RI ke-77 tahun.
Hal itu pun bisa terwujud berkat kerja sama banyak pihak, di antaranya Kominfo, platform digital, Kepolisian, dan masyarakat Indonesia.
"Kita sempat mengalami tantangan di komunikasi publik, dalam hal ini hoax. Tapi Alhamdulillah kita relatif bisa mengatasi hal ini. Terlebih hari ini ini merayakan HUT RI," ujar Usam dalam webinar Bangkit Bersama Lebih Kuat yang diselenggarakan MNC Portal Indonesia, Rabu (17/8/2022).
Sebelumnya, dia mengatakan, di masa pandemi Covid-19 Kominfo menghadapi tantangan dalam komunikasi publik. Macam-macam hoaks berseliweran di media sosial.
Misalnya, saat Kominfo ingin mengajak masyarakat untuk di vaksin. Seperti diketahui, penggunaan vaksin untuk menjaga masyarakat dari virus Covid-29, namun justru ada pihak-pihak yang menyebarkan informasi yang salah. Sehingga sedikit masyarakat yang mau di vaksin.
"Kata orang vaksin itu haram padahal sebetulnya tidak seperti itu. Nah ini menjadi tantangan kami," ujar Usman.
Namun, Kominfo tidak diam. Demi mengatasi disinformasi atau hoaks, pihaknya memiliki strategi dari hulu hingga hilir.
Usaman menyebut, dari sisi hulu Kominfo melakukan literasi digital. Mengedukasi masyarakat untuk tidak membuat dan menyebarkan hoaks, serta menghimbau masyarakat untuk tidak lekas percaya terhadap hoaks.
"Di tingkat tengahnya, kami melakukan berbagai hal. Setidaknya ada dua. Pertama, kontra-narasi. Kami sampaikan bahwa itu hoaks yang benar kita sampaikan kebenarannya. Kedua, melakukan take down. Kita menghapus informasi-informasi yang tidak benar itu dengan bekerjasama dengan platform-platform digital seperti Facebook, Google, Instagram, TikTok, dll. Karena yang bisa melakukan take down adalah platform-platform digital itu sendiri. Kominfo sifatnya hanya meminta mereka untuk take down," papar Usman.
Sementara di sisi hilir, Kominfo bekerjasama dengan aparat keamanan dalam hal ini Kepolisian untuk mengambil langkah-langkah hukum jika hoaks itu tingkatnya sudah sampai melanggar hukum.
Kabar baiknya, tutur Usman, semua strategi tersebut membuahkan hasil. Buktinya, saat awal 2020 banyak masyarakat yang tidak mau di vaksin karena termakan hoaks, kini 400 juta dosis vaksin sudah diterima oleh masyarakat. Artinya, mereka sudah bisa memilah informasi yang salah dan benar.
"Nah ini antara lain bukti kita sukses dalam men-take down terhadap hoax-hoax terhadap vaksin. Selain kita juga sukses dalam komunikasi publik," tegasnya.
(FRI)