Perpanjang IUPK, Vale (INCO) Investasi Rp178 Triliun Buat Tiga Proyek Raksasa Ini
Menteri ESDM, Arifin Tasrif mengungkapkan, komitmen investasi PT Vale Indonesia Tbk (INCO) di Indonesia mencapai USD11,2 miliar.
IDXChannel - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengungkapkan, komitmen investasi PT Vale Indonesia Tbk (INCO) di Indonesia mencapai USD11,2 miliar atau setara Rp178,58 triliun (asumsi kurs Rp15.944 per USD).
"Program perpanjangan ini (izin tambang) terkait dengan rencana investasi yang telah kami sampaikan, ada kurang lebih USD11,2 miliar yang akan diselesaikan mulai dari 2026 sampai 2029," jelas Arifin dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi VII DPR di Senayan, Jakarta, Rabu (3/4/2024).
Oleh karena itu, lanjutnya, investasi ini juga dimasukkan dalam persyaratan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).
Dia menerangkan, apabila investasi ini tidak terealisasi dalam batas waktu yang ditentukan, maka persyaratan tersebut akan dibatalkan sesuai kesepakatan yang telah disepakati.
"Sebagai salah satu persetujuan penetapan rencana pengembangan seluruh wilayah atau RPSW untuk mengajukan permohonan perpanyakan kontrak menjadi IUPK, PT Vale wajib melaksanakan komitmen investasi dan pembiayaannya," terangnya.
Arifin menuturkan, beberapa proyek raksasa yang telah disepakati yaitu, pertama, tambang nikel dan HPAL (High Pressure Acid Leaching) Sorowako, tambang nikel dan HPAL Pomalaa, serta tambang nikel dan RKEF Bahodopi. HPAL merupakan pengolahan dan pemurnian nikel limonit.
Arifin bilang, tambang nikel dan HPAL Sorowako ini akan mulai beroperasi pada 2027 dengan nilai investasi sebesar USD2 miliar.
Kedua, proyek tambang nikel dan HPAL Pomalaa akan mulai beroperasi pada akhir 2026 dengan nilai investasi sebesar USD4,6 miliar.
"Dan investasi tambang nikel dan RKEF Bahodopi akan beroperasi pada 2026 dengan nilai investasi sebesar USD2,6 miliar," lanjut Arifin.
Arifin menambahkan, di luar ketiga proyek itu, masih ada satu proyek lagi yang masih dieksplorasi dengan nilai sekitar USD2 miliar. Sehingga, secara keseluruhan, nilai proyek ini mencapai USD11,2 miliar.
"Nilai investasi USD11,2 miliar sampai 2029 itu adalah nilai investasi yang sangat besar. Itu menjadi salah satu pertimbangan (perpanjangan izin tambang), yang utama," pungkas Arifin.
(FAY)