ECONOMICS

Pertama di Dunia, Sendawa dan Kencing Sapi di Selandia Baru Bakal Kena Pajak

Fiki Ariyanti 19/10/2022 09:42 WIB

Pemerintah Selandia Baru mengusulkan pengenaan pajak dari sendawa dan urin sapi.

Pertama di Dunia, Sendawa dan Kencing Sapi di Selandia Baru Bakal Kena Pajak. (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Pemerintah Selandia Baru mengusulkan pengenaan pajak atas gas rumah kaca yang dihasilkan hewan ternak dari bersendawa dan buang air kecilnya. Ini dilakukan sebagai bagian dari rencana negara tersebut untuk mengatasi perubahan iklim.

Pemerintah mengatakan restribusi pertanian ini akan menjadi yang pertama di dunia. Bahwa petani harus dapat menutup biaya dengan membebankan lebih banyak untuk produk ramah iklim. 

Asosiasi Petani mengatakan, rencana itu akan menghancurkan kota kecil Selandia Baru dan melihat pertanian diganti dengan pohon. 

Presiden Federasi Petani, Andrew Hoggard mengungkapkan, para petani telah berusaha bekerja sama dengan pemerintah selama lebih dari dua tahun dalam rencana pengurangan emisi yang tidak akan menurunkan produksi pangan. 

"Rencana kami adalah menjaga petani tetap bertani," kata Hoggard, seperti dikutip dari The Washington Post, Rabu (19/10/2022). 

Industri pertanian sangat vital bagi perekonomian Selandia Baru. Produk susu adalah ekspor terbesar negara tersebut. Ada 5 juta orang di Selandia Baru, sekitar 10 juta sapi dan sapi perah, serta 26 juta domba. 

Industri ini telah membuat Selandia Baru tidak biasa karena sekira setengah dari emisi gas rumah kacanya berasal dari pertanian. Hewan ternak menghasilkan gas yang menghangatkan planet ini, terutama metana dari sendawa ternak dan dinitrogen oksida dari urin mereka. 

Di Selandia Baru, pemerintah telah berjanji mengurangi emisi gas rumah kaca dan membuat negara itu netral karbon pada 2050. Bagian dari rencana itu adalah akan mengurangi emisi metana dari hewan ternak sebesar 10% pada 2030 dan hingga 47% pada 2050. 

Di bawah rencana tersebut, petani mulai membayar pajak emisi pada 2025 dengan harga yang belum ditentukan. 

Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern mengatakan, uang yang dikumpulkan dari retribusi pertanian ini nantinya akan dimasukkan kembali ke industri untuk mendanai teknologi baru, penelitian, dan pembayaran insentif bagi petani. 

(FAY)

SHARE