ECONOMICS

Pertumbuhan Ekonomi RI di Kuartal I-2021 Diprediksi Negatif

Shelma Rachmahyanti 05/05/2021 10:41 WIB

Pelaku pasar cenderung akan memilih wait and see terkait data pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diprediksi minus.

Pertumbuhan Ekonomi RI di Kuartal I-2021 Diprediksi Negatif (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Pelaku pasar cenderung akan memilih wait and see terkait data pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diprediksi pada kuartal I-2021 masih -0,6 persen hingga -0,9 persen.

“Kinerja kuartal pertama itu kan awalnya ditargetkan akan menguat atau akan berada di zona positif. Namun, ketika menuju di kuartal kedua dan kuartal ketiga di sini kita lihat bahwa pemerintah memperkirakan adanya koreksi dalam kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama,” tutur Pengamat pasar modal Riska Afriani, dalam acara Market Opening IDX Channel, Rabu (5/5/2021).

Selain itu, menurut Riska, daya beli masyarakat juga belum kembali pada kondisi seperti sebelum pandemi. Hal tersebut bisa dilihat dari data inflasi menjelang Ramadhan yang berada di bawah 0,2 persen.

“Padahal di Ramadhan 2019 itu mencapai 0,68 persen, sementara saat ini kita hanya berada di 0,13 persen. Jadi, kita di sini butuh dari pelaku pasar melihat apakah memungkinkan target pemerintah hingga akhir tahun ini tercapai ketika di kuartal pertama relatif terjadi koreksi untuk pertumbuhan ekonomi,” ujar dia.

Lanjutnya, walau terjadi koreksi pada kuartal pertama namun beberapa indikator perbaikan ekonomi bisa menjadi trigger di kuartal kedua hingga kuartal empat.

“Kita lihat dari sisi inflasi yang terkendali, kemudian juga dari vaksinasi yang berjalan cukup baik. Beberapa hal ini mungkin bisa menjadi perhatian juga terhadap pelaku pasar,” ucap Riska.

Sementara itu, Riska menjelaskan, tren transaksi saat ini memang masih didominasi oleh pelaku pasar domestik. Namun, untuk pergerakan IHSG dinilai masih relatif stabil.

“Beberapa saham second liner dan third liner saat ini masih kembali cukup attractive daripada perdagangan sebelumnya yang terlihat relatif sepi dilihat dari volume perdagangan,” terangnya.

Riska kemudian merekomendasikan beberapa saham pilihan yang bisa menjadi pertimbangan para investor. Saham-saham tersebut yaitu, BMRI, PGAS, ICBP, dan LSIP. (RAMA)

SHARE