ECONOMICS

Perubahan Iklim Ancam Ketahanan Pangan RI, Ini Penjelasan BMKG

Binti Mufarida 08/08/2022 10:23 WIB

Berbagai kejadian ekstrem dan bencana hidrometeorologi mengakibatkan kegiatan pertanian dan perikanan semakin rentan untuk terganggu hingga gagal panen.

Perubahan Iklim Ancam Ketahanan Pangan RI, Ini Penjelasan BMKG (Foto: Okezone/AP)

IDXChannel - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebutkan perubahan iklim yang semakin kritis akan mengancam ketahanan pangan di wilayah Indonesia.

Berbagai kejadian ekstrem dan bencana hidrometeorologi mengakibatkan kegiatan pertanian dan perikanan semakin rentan untuk terganggu, gagal dan bahkan mengancam produktivitas hasil panen dan tangkap ikan, serta mengancam keselamatan para petani dan nelayan.

“Dikhawatirkan ancaman terhadap ketahanan pangan dapat berakibat pula pada terganggunya kedaulatan pangan,” kata Dwikorita pada Rakornas BMKG 2022 - Peran Info BMKG Dalam Mendukung Ketahanan dan Kedaulatan Pangan Nasional secara virtual, Senin (8/8/2022).

Dwikorita mengatakan BMKG menjadi mata rantai sekaligus ujung tombak bagi petani dan nelayan untuk mengantisipasi cuaca dan iklim ekstrem yang dapat berdampak kepada kegiatan pertanian maupun kegiatan melautnya.

Oleh karena itu, Dwikorita mengatakan mekanisme sekolah lapang yang diselenggarakan oleh BMKG bersama mitra terkait adalah platform yang didesain dan dilaksanakan untuk memfasilitasi literasi petani dan nelayan tersebut.

“Melalui sekolah lapang pemanfaatan info BMKG diperkuat dan disebarluaskan agar dapat lebih dimanfaatkan oleh para petani dan nelayan, serta berbagai pihak terkait dalam mendukung kegiatan pertanian dan perikanan secara lebih adaptif produksi dan tangguh,” paparnya.

Dwikorita mengatakan pengenalan cuaca dan iklim bagi para petani dan nelayan diharapkan dapat meningkatkan pemahaman petani tentang dalam mensiasati metode dan waktu tanam agar tidak gagal panen.

“Diharapkan pula para nelayan dapat menyiasati waktu tertentu antara zona tangkap ikan agar ikan tangkapan yang jauh lebih produktif dengan tetap terjaga keselamatannya dalam berlayar,” paparnya. 

(DES)

SHARE