ECONOMICS

PPKM Dilonggarkan, Omzet Pedagang Tanah Abang Tetap Minim

Iqbal Dwi Purnama 04/09/2021 14:08 WIB

Sepinya pengunjung diakibatkan kurangnya sosialisasi dari hulu ke hilir terkait syarat berkunjung ke pasar tanah Abang.

Bonta menilai sepinya pengunjung diakibatkan kurangnya sosialisasi dari hulu ke hilir (Iqbal DP/MPI)

IDXChannel - Guna menopang pertumbuhan ekonomi, pemerintah telah melonggarkan kebijakan PPKM berlevel di tengah pandemi Covid-19. Saat ini, wilayah DKI Jakarta masuk ke dalam kategori PPKM Level 3

Meski segala aktifitas di pasar maupun ruang publik lainnya sudah melonggar, tidak serta merta membuat omzet pedagang naik, salah satunya penjualan di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. 

Belum berdampaknya kebijakan tersebut disinyalir dari kurangnya sosialisasi pemerintah kepada masyarakat terkait syarat mengunjungi pasar dan masih adanya ketakutan mengunjungi ruang publik karena takut terpapar  Covid 19.

Menurut salah satu pedagang pasar tanah Abang, Bonta (39), mengaku kebijakan pelonggaran pasar memang ada peningkatan dibandingkan dengan kondisi sebelumnya ketika kebijakan PPKM Darurat yang mengharuskan tokonya tutup total.  

Saat kebijakan tersebut, Bonta menyebut omzet usahanya turun drastis hingga 70-90%.

"Kalau PPKM Pelonggaran ini, ada (peningkatan) tapi sedikit sekali, adalah 20-30%," ujarnya kepada MNC Portal, Sabtu (4/9/2021).

Bonta menilai sepinya pengunjung diakibatkan kurangnya sosialisasi dari hulu ke hilir terkait syarat berkunjung ke pasar tanah Abang. Hal itulah yang menjadi penyebab usahanya belum merasakan dampak yang signifikan dari pelonggaran PPKM.

Pasalnya banyak diantara pengunjung pasar tanah Abang yang menggunakan transportasi umum. Dimana menurutnya, syarat menggunakan transportasi umum itu juga yang menyulitkan masyarakat dalam bepergian.

"Apalagi transport ke sini (Pasar Tanah Abang) itu kan kebanyakan pengunjung naik kereta api, busway, wajib pakai kartu vaksin, jadi bikin masyarakat awam itu bingung," kata Bonta.

Hingga saat ini Bonta masih mengandalkan pelanggan tetapnya sebagai sumber pemasukan. Membuka toko di tengah pelonggaran PPKM baginya belum banyak menutup kerugian yang sempat dia rasakan. 

Untuk itu dirinya memberikan masukan kepada pemerintah untuk melakukan sosialisasi dan mengajak masyarakat untuk belanja di pasar tanah Abang. 

"Karena dengan sosialisasi dan bantuan pemerintah, masyarakat tidak akan bingung. Saat ini, mereka itu bingung, apalagi dengan adanya aplikasi PeduliLindungi, sedangkan yang datang kesini itu emak-emak yang belum tentu paham," tuturnya. (NDA)

SHARE