ECONOMICS

Prabowo Minta Perundingan Dagang Indonesia dengan Uni Eropa Dituntaskan

Suparjo Ramalan 31/10/2024 06:59 WIB

Presiden Prabowo Subianto ingin perundingan perjanjian dagang Indonesia dan Uni Eropa atau IEU-CEPA segera dituntaskan.

Presiden Prabowo Subianto. (Foto: IDXChannel/Arsip)

IDXChannel – Presiden Prabowo Subianto ingin perundingan perjanjian dagang Indonesia dan Uni Eropa atau Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) segera dituntaskan. Negosiasi itu sempat terhenti beberapa waktu lalu. 

Instruksi kepala negara itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Menurut dia, Prabowo telah memberikan lampu hijau agar perundingan IEU-CEPA bisa difinalisasi. 

"Bapak Presiden telah memberikan green light (lampu hijau) agar perundingan IEU-CEPA itu segera diselesaikan," kata Airlangga saat konferensi pers, Rabu malam (30/10/2024). 

Setelah diinstruksikan Prabowo, Airlangga langsung berkoordinasi dengan Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso untuk merampungkan beberapa hal teknis. Dengan begitu, prosesnya bisa masuk ke tahapan legal drafting. 

Tahapan negosiasi IEU-CEPA dilakukan Indonesia melalui Menteri Perdagangan dan perwakilan Uni Eropa. Namun soal waktu pelaksanaannya, Airlangga belum dapat memastikan. 

"Tentu ini yang akan dibahas nanti oleh Kementerian Perdagangan dengan mitra dari IEU," kata dia. 

Adapun beberapa poin perundingan IEU-CEPA di antaranya, transmisi digital hingga mekanisme transparansi importasi.

Mengenai poin negosiasi, Airlangga memastikan Indonesia telah memberikan konsesi, serupa dengan konsesi di Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) alias perjanjian perdagangan bebas yang melibatkan negara-negara Asia Pasifik. 

"Nah, ini terkait dengan hal tersebut kita sudah memberikan konsesi yang sama di dalam RCEP. Di mana Indonesia menjadi lead daripada RCEP," ujarnya. 

"Sehingga seperti dalam perjanjian internasional biasanya mereka ingin mendapatkan fasilitas yang setara dengan perjanjian lain. Jadi karena kita sudah memberikan di RCEP maka tentunya wajar juga kalau kita ini berikan di dalam IEU-CEPA," kata Airlangga. 

(Ahmad Islamy Jamil)

SHARE