Prabowo Minta Proyek Jalan Tol Baru Dihentikan, Ekonom: Kebijakan Selamatkan BUMN Karya
Prabowo menghentikan proyek infrastruktur baru, termasuk jalan tol. Hal itu dinilai mampu menyelamatkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor karya.
IDXChannel - Presiden Prabowo Subianto menghentikan proyek infrastruktur baru, termasuk jalan tol. Hal itu dinilai mampu menyelamatkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor karya.
Ekonom sekaligus Direktur Kebijakan Publik Center of Economic and Law Studies (Celios) Media Wahyudi Askar mengatakan penghentian proyek infrastruktur baru tidak saja memitigasi risiko atau menjaga kemampuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), namun menjadi satu strategi menyelamatkan perusahaan pelat merah.
Kebijakan tersebut bisa menyelamatkan neraca keuangan perusahaan yang mengalami kesulitan bayar atas proyek-proyek yang dikerjakan saat ini.
“Satu hal lagi yang saya lihat juga menjadi pertimbangan oleh pemerintah karena memang BUMN di Indonesia itu berkontribusi lebih dari sepertiga total investasi infrastruktur,” ujar Media dalam sesi Market Review IDX Channel, Rabu (18/12/2024).
“Kita melihat ada beberapa BUMN yang mengalami kesulitan bayar, jadi sepertinya ada upaya dari pemerintah untuk melakukan mitigasi agar tidak semakin jatuh ya ke dalam beban yang signifikan,” tambahnya.
Dia memandang, upaya untuk tidak melanjutkan proyek infrastruktur baru, terutama jalan tol, merupakan langkah yang tepat. Pasalnya, kebijakan ini memberi nafas bagi fiskal negara.
Selain itu, menjadi evaluasi di awal pemerintahan Prabowo, terutama melihat proyek yang dianggap tidak produktif, namun berpotensi menelan anggaran bernilai jumbo.
“Ya saya kira ini adalah hal yang baik ya. Artinya ada upaya mitigasi risiko yang dilakukan oleh Pak Prabowo di awal pemerintahannya untuk menyisir kembali anggaran negara yang tidak produktif, tidak efisien ya,” kata dia.
Media menilai pemberhentian proyek jalan tol baru akan menghemat APBN 2025. “Artinya memang ada porsi yang cukup besar potensi penghematan anggaran kalau dilakukan peninjauan kembali untuk jalan tol yang baru ya,” tuturnya.
(Febrina Ratna)