Produksi Bioetanol, PTPN Group Bakal Konversi 100 Ribu Ha Lahan Tak Produktif
Holding Perkebunan Nusantara atau PTPN III (Persero) bakal memperluas lahan tebu dengan mengonversi lahan yang kurang produktif.
IDXChannel - Holding Perkebunan Nusantara atau PTPN III (Persero) bakal memperluas lahan tebu dengan mengonversi lahan yang kurang produktif. Perusahaan pun membidik lahan Hak Guna Usaha (HGU) seluas 100.000 hektare (Ha).
Direktur Pemasaran PTPN III, Dwi Sutoro mengatakan, pihaknya memiliki roadmap perluasan lahan tebu di lahan HGU seluas 100.000 Ha. Nantinya dikonversi dan optimalisasi sesuai dikembangkan budidaya tebu.
Aksi korporasi tersebut untuk mendorong produksi bioetanol sebagai bahan bakar nabati (biofuel). Selain itu, bagian dari akselerasi target swasembada gula nasional pada 2028 mendatang.
“Karena target swasembada gula nasional masuk dalam PSN (proyek strategi nasional), maka ini menjadi tugas bersama,” ujar Dwi, Kamis (30/5/2024).
PTPN III mulai mengimplementasikan target itu. Saat ini perseroan mulai mengkonversi lahan PTPN I Regional 2 Kebun Jalupang, Subang, Jawa Barat.
Lahan konversi eks tanaman karet yang tidak produktif itu dialihfungsikan menjadi tanaman tebu, proses ini dilakukan bertahap dengan rencana perluasan mencapai 4.216 Ha. Tanam perdana bibit tebu dilakukan pada Kamis hari ini.
Kementerian BUMN sudah memberikan arahan terkait permodalan. Lalu, di internal perusahaan, pihaknya membentuk project management office (PMO) yang melakukan mapping.
Khusus konversi lahan PTPN I Regional 2 Kebun Jalupang, Subang, Jawa Barat, lanjut dia, meski sudah tidak produktif untuk ditanami karet, secara agroklimat dan tipologi lahan layak untuk tanaman tebu.
Lokasi penanaman juga didukung kesiapan sarana irigasi berupa sungai dan pompanisasi, sehingga tanaman tumbuh normal dan dapat dipanen untuk bibit pada umur 6 - 7 bulan, atau dipanen di periode November - Desember 2024.
Dwi menyebut, ekstensifikasi tebu di lahan tersebut dimulai dengan penanaman kebun benih varietas unggul, yaitu varietas kidang kencana (KK). Luas tanam pada tahap pertama yaitu 5,0 Ha, sebagai cikal bakal pengembangan tebu giling pada 2025.
“Guna mendukung budidaya tebu yang berada di Region 2 PTPN I Jawa Barat dan sesuai dengan roadmap, dimana diperlukan pembangunan pabrik gula baru kapasitas 6.000 tcd,” papar Dwi.
Dengan inisiatif ini, diharapkan PTPN Group tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan gula nasional secara mandiri. Selain itu, dapat penyediaan bioetanol sebagai bahan bakar nabati yang dapat mendukung program energi terbarukan, mengurangi emisi karbon, dan menciptakan lapangan kerja baru di sektor pertanian dan energi.
(SLF)